JAKARTA - Rehan Jayawickreme, seorang politisi muda yang mewakili oposisi utama di Sri Lanka, membuat pengumuman yang mengejutkan pada 13 April 2021.
"Saya umat Buddha dan mencoba sebaik mungkin mengikuti falsafah hidup Buddha," cuitnya di Twitter dilansir dari BBC, Jumat (24/3/2023).
 BACA JUGA:
"Karena itu saya sangat menanti untuk berpuasa bersama saudara dan saudari Muslim saya selama bulan suci Ramadhan. Ini akan menjadi kali pertama saya [berpuasa], semoga berhasil."
Dia merupakan ketua Dewan Kota Weligama di selatan Sri Lanka dan sejak dimulainya Ramada pada 14 April di negara itu dia telah berpantang makan dan minum seharian.
 BACA JUGA:

Setelah Buron 3 Tahun, Begal Sadis Ditangkap Tim Macan Linggau
Kebetulan pada tahun itu umat Muslim di Sri Lanka, yang mayoritas beragama Buddha, memulai ibadah puasa bersamaan dengan perayaan hari tahun baru yang dirayakan komunitas Sinhala dan Tamil.
Namun, keberagaman masyarakat di Sri Lanka mengalami guncangan 4 tahun lalu saat sekelompok militan Islamis menjalankan serangan bunuh diri atas tiga gereja selama perayaan Paskah, yang menewaskan hampir 270 jiwa.
Politisi Buddha itu mengaku keputusannya ikut berpuasa Ramadan dalam rangka mengatasi sentimen-sentimen anti-Muslim yang muncul pasca-serangan itu.
Akun Rehan Jayawickreme di Twitter pun langsung menerima banyak komentar yang mendukung inisiatifnya, walau turut merayakan Ramadan sebagai non-Muslim bukan sesuatu yang asing baginya.
Marianne David, seorang jurnalis yang bekerja di ibu kota Sri Lanka, Colombo, langsung cepat mengungkapkan bahwa dia pun melakukan hal serupa.
Follow Berita Okezone di Google News