TEXAS - Seorang gadis kecil dari Panama yang lahir dengan masalah jantung pada Rabu (17/5/2023) meninggal di tahanan Patroli Perbatasan.
Ini kematian anak kedua dari Amerika Latin dalam tahanan pemerintah Amerika dalam dua minggu terakhir.
U.S. Customs and Border Protection CBP, atau Badan Urusan Kepabeanan dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat (AS), yang merupakan payung badan Perlindungan Perbatasan, mengatakan gadis berusia delapan tahun itu dan keluarganya ditahan di Harlingen, Texas, di Rio Grande Valley, salah satu koridor tersibuk untuk penyeberangan migran. Gadis itu mengalami “darurat medis” dan meninggal di rumah sakit.
Dikutip VOA, hakim setempat yang memimpin kasus itu, Jesus T. “Chuy” Garcia Jr, telah memerintahkan otopsi.
Konsul Jenderal Honduras, José Leonardo Navas, yang berkantor di McAllen, Texas, mengatakan gadis bernama Anadith Tanay Reyez Alvarez itu diketahui berasal dari Panama, meskipun kedua orang tuanya berasal dari Honduras. Konsul itu mengatakan gadis itu bepergian bersama ayah, ibu dan dua kakaknya.
Ayahnya mengatakan Anadith diketahui lahir dengan masalah jantung dan telah dioperasi tiga tahun lalu di Panama.
Kantor urusan internal CBP akan menyelidiki kematian kedua gadis itu dalam dua waktu berbeda di Texas. Inspektur Jenderal Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Kepolisian Harlingen telah diberitahu. Juru bicara Kepolisian Harlingen, Sgt. Larry Moore, mengatakan belum memiliki informasi tentang kematian Anadith.