MALANG - Banyaknya makanan yang terkontaminasi bahan kimia membuat anak dengan gangguan Autism Spectrum Disorder (ASD) semakin banyak. Gangguan semacam ini bahkan kian meningkat di negara-negara maju.
"Dewasa ini jumlah anak yang lahir dengan gangguan Autism Spectrum Disorder (ASD) semakin banyak. Terlebih di negara-negara maju. Salah satu sebabnya, semakin banyaknya makanan-makanan kotor yang terkontaminasi bahan kimia,” ucap dr. Julia Lea Lestari, pada diskusi webinar Malang Autism Center pada Minggu (21/5/2023) bertemakan "Insightful Webinar Bersama Expert.”
BACA JUGA:
Menurutnya, salah satu penyebab gangguan metabolisme yang menyebabkan gangguan ASD berasal dari konsumsi makanan yang terkontaminasi kotoran. Selain itu, lingkungan dan gaya hidup. Serta genetik manusia.
“Bersihkan lingkungan, hindari paparan logam berat dan lakukan diet CFGFSFFF (casein free, gluten free, sugar free). Serta lakukan rotasi makanan minimal empat hari, kenapa empat hari, karena untuk mendeteksi alergi makanan bisa dilakukan selama 72 jam,” bebernya.
BACA JUGA:
Dirinya menganjurkan orangtua agar memilih bahan makanan yang baik. Hindari buah dengan warna menarik dan tidak ada ulat, lantaran dipastikan mengandung pestisida dan bahan pengawet. "Justru bahan-bahan tersebut sangat rentan dan menjadi toxic bagi anak-anak ASD,” tandasnya.
Melalui biomedis kedokteran atau kedokteran fungsional dikatakan dr. Julia menjadikan bagian dari sistem metabolisme tubuh manusia. Di mana penanganan yang dilakukan bersifat individual yang difokuskan pada penyebab dari suatu penyakit.