Jason Kennison, (40), mungkin meninggal karena kelemahan di area balkon antara puncak dan kamp terakhir, kata Ang Tshering Sherpa, dari Asian Trekking Co, Selasa.
“Dia sempat digotong oleh para sherpa pendaki namun roboh setelah sampai di area Balcony,” ujarnya.
Angin kencang menggagalkan upaya untuk membawa lebih banyak tabung oksigen untuk Kennison dari kamp terakhir, kata petugas pendakian.
Jumlah 11 kematian itu termasuk tiga sherpa yang meninggal pada April di bagian bawah gunung, sementara yang lain meninggal karena penyakit, kelemahan dan berbagai penyebab, tambah mereka.
Dua pendaki, masing-masing dari Singapura dan Malaysia, telah hilang selama tiga hari terakhir, kata para pejabat.
(Rahman Asmardika)