Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sandiaga Uno Kunjungi Masjid Tilla Syeikh, Temukan Jejak Soekarno Kala Singgah di Uzbekistan

Nanda Aria , Jurnalis-Rabu, 07 Juni 2023 |07:31 WIB
Sandiaga Uno Kunjungi Masjid Tilla Syeikh, Temukan Jejak Soekarno Kala Singgah di Uzbekistan
Ilustrasi/ Doc: Istimewa
A
A
A

 

UZBEKISTAN - Kunjungan kerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno ke Uzbekistan berlabuh ke Masjid Tilla Syeikh yang terletak di Kota Tashkent, Uzbekistan pada Selasa (6/6/2023).

Dirinya bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Uzbekistan merangkap Republik Kyrgyzstan, Sunaryo Kartadinata menjelajahi masjid yang berada di Komplek Hazrat Imam itu.

 BACA JUGA:

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno berkeliling melihat sejumlah bagian masjid yang dibangun sejak pertengahan abad ke-19, tepatnya pada masa kepemimpinan Khudoyor Khan pada 1845-1867. Salah satunya adalah dua buah mihrab yang terletak di bagian depan masjid.

Diketahui, mihrab pertama dibangun pada tahun 1890, dan mihrab kedua dibangun pada tahun 1902 silam.

 BACA JUGA:

Meski sudah berumur lebih dari satu abad, kondisi masjid tersebut diungkapkan Sandiaga Uno dalam kondisi sangat baik.

Tak hanya bangunan masjid dan menara tinggi menjulang yang masih kokoh, seluruh ornamen dan kaligrafi yang terukir di setiap dinding masjid sangat terawat.

Kondisi tersebut diungkapkannya serupa saat dikunjungi Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno, pada tahun 1956.

Ketika itu, Pemimpin Uni Soviet, Nikita Kruschev mengundang Bung Karno ke Moskow. Bung Karno pun menyatakan kesediaannya untuk datang dengan syarat Kruschev membantunya menemukan makam Imam Bukhari yang diyakini berada di wilayah Uni Soviet.

Harapan pun menjadi kenyataan. Makam seorang perawi Nabi Muhammad SAW yang amat termasyhur itu pun ditemukan di Desa Hartang, 25 kilometer dari Samarkand, Uzbekistan. 

Makam yang semula berupa semak belukar itu pun dipugar oleh Pemerintah Soviet dan dibangun Komplek musoleum Imam Bukhori.

Kini, komplek makam seluas 10 hektar itu diketahui menjadi wisata religi utama bagi umat Islam dunia setelah makam Nabi Muhammad SAW di Madinah.

"Ini mesjid tempat Bapak Proklamasi, Soekarno pernah salat ketika berkunjung ke Uni Soviet. Di Masjid ini, Bapak Soekarno menginisiasi pencarian makam Iman Bukhori yang akhirnya ditemukan di Samarkhan, Uzbekistan," ungkap Sandiaga Uno.

Kisah Soekarno tersebut katanya menjadi bukti eratnya persahabatan Indonesia dengan sejumlah negara Eropa Timur.

Jejak peninggalan Soekarno itu pun diharapkannya dapat diabadikan lewat sebuah prasasti sang Proklamator.

Oleh karena itu, dirinya berharap Pemerintah Uzbekistan dapat membangun sebuah prasasti bagi sang presiden di komplok masjid.

"Saya meminta bantuan kepada Pak Dubes dan Bapak Wapres yang rencananya akan datang ke Uzbekistan beberapa minggu ke depan untuk membuat prasasti Sang Presiden, sebagai salah satu jejak sang presiden yang waktu itu mengunjungi uni sovyet.

Menurunya, tak hanya semakin mengeratkan hubungan baik antara kedua negara. Prasasti tersebut diyakininya akan mendorong lebih banyak warga Uzbekistan datang berkunjung ke Indonesia atau sebaliknya.

"Sehingga peluang usaha tercipta, lapangan kerja pun semakin terbuka," ujarnya bersemangat.

(Nanda Aria)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement