Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pelaut Tionghoa, Pahlawan Nasional yang Piawai Selundupkan Senjata

Arief Setyadi , Jurnalis-Rabu, 14 Juni 2023 |06:02 WIB
Kisah Pelaut Tionghoa, Pahlawan Nasional yang Piawai Selundupkan Senjata
Laksamana Pertama John Lie (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA - John Lie, seorang Tionghoa asal Manado kelahiran 9 Maret 1911 yang punya nama asli Lie Tjeng Tjoan. Meski seorang Tionghoa, rasa nasionalismenya tak begitu tinggi hingga menjadi salah satu pahlawan nasional.

John Lie kecil hidup berkecukupan karena lahir dari keluarga pemilik perusahaan pengangkutan Vetol Lie Kay Thai. Namun, jiwa petualang membuatnya merantau ke Batavia (kini Jakarta) untuk jadi pelaut.

Kursus navigasi dijalaninya dengan nyambi sebagai buruh pelabuhan. Hingga dirinya menjadi kelasi rendahan di Koninklijke Paketvaart Maatschapij (KPM) atau Maskapai Pelayaran Belanda pada 1929, ketika usianya baru 18 tahun.

Hingga saat Jepang masuk Indonesia pada 1942, John Lie masih berlayar di atas kapal uap MV Tosari pengangkut karet milik KPM. Lantaran Pulau Jawa sudah tak lagi dipegang Hindia Belanda, perjalanan MV Tosari beralih ke Sri Lanka dan kemudian Bombay (kini Mumbai) di India.

John Lie mengenyam banyak pengetahuan tentang kemiliteran di laut saat di India. Pasalnya, MV Tosari diikutkan jadi bagian dari armada logistik sekutu. Tak ayal, John Lie masuk ke kancah Perang Dunia II di bawah naungan Royal Navy (AL Inggris).

Dikutip dari buku ‘Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran: Sejak Nusantara sampai Indonesia’ yang dituliskan Iwan Santosa, MV Tosari saat itu dimasukkan ke Satgas Logistik AL Inggris pada 1942 hingga 1944.

Sepanjang jadi bagian Satgas Logistik AL Inggris di Khoramshar (Iran), John Lie turut mempelajari berbagai ilmu baru. Mulai dari pengoperasian senjata, taktik perang laut, prosedur pengapalan logistik, hingga sistem komunikasi.

John Lie terus mempelajari ilmu tersebut hingga ‘ngelotok’ dalam perjalanan pulang dengan rute Khoramshar-Bombay-Kalkuta-Singapura-Jakarta pada Februari 1946 pasca-Perang Dunia II selesai. Sepulangnya ke Indonesia yang sudah menyatakan merdeka pada 17 Agustus 1945, John Lie berniat gabung ke laskar Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS) Barian Lautan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement