JAYAPURA - Wadansatgas Pamtas Yonif 132/BS, Mayor Zulfikar mengungkapkan bahwa dari hasil pemeriksaan, Yusak Pakage merupakan mantan Sekjen OPM. Yusak berhasil ditangkap Satgas Pamtas RI-PNG Batalyon Infanteri 132/Bima Sakti (Yonif 132/BS) di Jalan Poros Skouw Mabo, Kecamatan Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua.
“Berdasarkan informasi tambahan dari berbagai sumber, diketahui bahwa Yusak Pakage adalah mantan Sekjen Tapol/Napol TPN-OPM dan aktivis kemerdekaan Papua yang mengibarkan bendera Bintang Kejora,” ucap Zulfikar, Jumat 9 Juni 2023.
Selain itu, Yusak Pakage diketahui merupakan anggota OPM aktif yang mendeklarasikan perundingan kemerdekaan Papua kepada Presiden RI Joko Widodo melalui tayangan video yang dipublikasikan melalui salah satu media sosial pada tanggal 18 April 2023 lalu.
BACA JUGA:
Penangkapan Sekjen Tapol/Napol TPN-OPM/KKB Papua itu berawal dari pemeriksaan di pos lintas batas negara (PLBN) Skouw. Penangkapan itu berawal saat seorang warga yang tidak membawa kelengkapan dokumen dan memaksa untuk melintas ke wilayah PNG hingga terjadi keributan.
Anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS yang sedang berjaga di lokasi, yaitu Praka Yayan, Pratu Agum, dan Prada Munthe menghampiri tempat keributan dan bermaksud untuk menyelesaikan keributan tersebut.
“Tetapi situasi justru semakin memanas, karena masyarakat tersebut tidak kooperatif dengan petugas,” ujar Mayor Zulfikar.
Personel Satgas semakin curiga. Setelah mendapatkan informasi dari berbagai pihak, warga tersebut diketahui bernama Yusak Pakage (45).

Petinggi KKB Yusak Pakage ke Papua Nugini untuk Hadiri Gerakan Pembebasan Papua Barat Beny Wenda
Selanjutnya, personel Satgas langsung mengamankan sementara yang bersangkutan di Kantor Imigrasi PLBN Skouw.
Praka Yayan kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Wadansatgas Mayor Inf Zulfikar.
"Selanjutnya, hasil analisis bersumber dari beberapa referensi, Yusak Pakage dicurigai sebagai salah satu simpatisan TPN-OPM,” ujarnya.
Dia langsung memerintahkan Kapten Inf Putra Zendrato selaku Dankipur A Satgas untuk mengamankan Yusak Pakage di daerah yang relatif aman setelah melintasi Pos Muara Tami.
Dengan pertimbangan di sekitar PLBN Skouw terdapat sangat banyak masyarakat Indonesia maupun PNG dikarenakan hari Pasar Skouw, untuk mengantisipasi terjadinya kegaduhan maupun kerumunan massa.