Francisco de Orellana direkrut oleh Gonzalo Pizarro, penakluk Peru, untuk bergabung dengan pasukannya untuk menjelajahi hutan demi mendapatkan kayu manis dan emas.
Nyatanya, saat menjalankan ekspedisi tersebut Orellana justru diserang oleh penduduk asli berambut panjang. Menariknya, serangan tersebut dikomandoi oleh seorang wanita berambut panjang.
Dilansir dari Culture Trip, Gaspar de Carvajal seorang penulis sejarah ekspedisi menggambarkan penduduk asli berambut panjang tersebut dengan kulit sangat putih, tinggi, rambut panjang yang dikepang dan dililitkan di kepala, sangat kuat, telanjang namun bagian pribadinya tertutup, serta membawa senjata berupa anak panah.
Setelah berhasil sampai ke muara sungai, kronik ekspedisi milik de Carvajal menjadi terkenal. Nama tersebut kemudian diadopsi dan digunakan oleh penjelajah dan kartografer selanjutnya untuk merujuk pada wilayah tersebut.