Pada Kamis, Korsel dan AS mengakhiri putaran kelima dari Latihan Gabungan Tembakan Langsung di Pocheon, yang berjarak hanya 25 kilometer sebelah selatan perbatasan antar-Korea.
Lebih dari 610 aset militer dimobilisasi untuk latihan tersebut, termasuk pesawat tempur F-35A dan howitzer self-propelled K9 dari pihak Korsel, serta jet tempur F-16 dan drone Gray Eagle dari pihak AS.
Di lain pihak, Kementerian Pertahanan Korut menuding Korsel dan AS telah meningkatkan ketegangan, dan mengatakan bahwa latihan militer gabungan antara kedua negara sekutu tersebut perlu ditanggapi.
"Tentara kami mengecam keras tindakan provokatif dan tidak bertanggung jawab dari otoritas militer boneka yang meningkatkan ketegangan militer di kawasan meskipun telah berulang kali diperingatkan dengan sungguh-sungguh," kata juru bicara itu dalam pernyataan yang disiarkan oleh KCNA.
"Angkatan bersenjata kami akan sepenuhnya melawan segala bentuk gerakan demonstratif dan provokasi musuh," tutur pejabat itu.
(Rahman Asmardika)