Menurutnya, akses jalan penghubung antardesa menjadi mudah, terutama menuju Desa Wisata Ngidam yang menjadi destinasi unggulan wilayah berpenduduk 2.750 jiwa ini.
Pihaknya memanfaatkan bantuan sarpras pemprov tahun 2020, 2021, 2022 sebesar Rp 100 juta, Rp 200 juta dan Rp 150 juta untuk pembangunan talud, pengaspalan dan betonisasi.
"Hasil pembangunan fisik yang kami lakukan, Alhamdulillah masyarakat kini bisa menikmatinya. Bantuan bagi desa kami, adalah berkah bangkitnya ekonomi rakyat setelah sempat dihantam pandemi Covid-19," katanya.
Hal yang sama juga terdapat di Desa wisata di Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Desa tersebut juga menerima manfaat dari program infrastruktur Ganjar yang membangun jalan dari Sepakung ke Puncak Telomoyo. Jalan sepanjang 4,97 kilometer itu dibangun menggunakan anggaran sebesar Rp 2,6 miliar.
Setelah jalan dibangun, dalam sebulan ada sekitar 8 ribu wisatawan berkunjung ke Puncak Telomoyo. Padahal, sebelum jalan Desa Sepakung ke Puncak Telomoyo dibangun, wisatawan yang berkunjung hanya sekitar 500 orang per bulan.
Jumlah kunjungan wisatawan semakin meningkat setelah jalan Desa Sepakung ke Puncak Telomoyo dibangun. Jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Puncak Telomoyo, meningkat hingga 16 kali lipat.
Pendapatan Desa dari penjualan tiket masuk Puncak Telomoyo juga melonjak dari Rp7,5 juta per bulan menjadi rata-rata Rp. 120 juta tiap bulannya.
"Setelah itu kita dapat bantuan dari Pak Gubernur untuk membuka jalan dari Sepakung ke Puncak Telomoyo. Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih sekali kepada Pak Gubernur, dengan bantuan tersebut sangat membantu warga kami,”ujar kata Kades Sepakung, Ahmat Nuri.
“Karena setelah kami buka wisata Puncak Telomoyo untuk per bulan di tahun 2022-2023 ini, kisaran rata-rata per bulan di angka 7 ribu-8 ribu pengunjung,"sambungnya.
Adanya peningkatan kunjungan wisatawan juga tak lepas dari bantuan wahana wisata di Gumuk Reco berupa jembatan kaca dan spot foto cantik. Bantuan wahana wisata itu menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjung.
Jalan alternatif Ngadirejo-Kedu di Kabupaten Temanggung kini ramai dilintasi pengguna jalan. Kondisi jalan yang dibangun Ganjar 2021 silam itu mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Seperti yang diutarakan Anik, pedagang bakso keliling itu mengaku dagangannya kian laris setelah jalan diperbaiki dan diperlebar.
”Senang karena jalan diperlebar. Dulu agak sempit sekarang lebar, pengguna jalan semakin ramai. Iya Alhamdulillah, nambah pembeli,” ungkap Anik.
Sebelum jalan diperbaiki, dulu pendapatan Anik dalam sehari hanya berkisar Rp 70 ribu hingga Rp 100 ribu. Namun, kini pendapatannya meningkat hingga Rp 200 ribu karena jualan baksonya kian laris.