JAKARTA – Jenderal Hoegeng berpegang teguh pada sikap jujur dan tak bisa disetir kekuasaan. Selama hidupnya, Hoegeng menunjukkan keberanian untuk melawan arus kepentingan. Tak ayal, jabatannya berakhir sebelum masanya akibat tetap keukeuh mengusut kasus yang mengusik para pembesar.
Selama berjuang melawan berbagai kepentingan, sejumlah kata-kata penuh makna tercetus dari mulut Hoegeng. Kutipan kata-katanya masih banyak dipakai hingga saat ini.
Berikut sejumlah kutipan legendaris Jenderal Hoegeng.
Hoegeng pernah berkata, "It s nice to be important, but it s more important to be nice”. Artinya, baik menjadi orang penting, tetapi lebih penting menjadi orang baik.
Hoegeng juga tak segan memarahi bawahannya yang kerap membeli barang-barang mewah. Maka tercetuslah kalimat, “Memangnya gaji polisi cukup untuk bermewah-mewah?”. Dia juga pernah berkata, “Selesaikan tugas dengan kejujuran karena kita masih bisa makan nasi dengan garam,”.
Mengutip LIPI, Tahun 1966 Hoegeng kembali ke kepolisian sebagai deputi operasi dan tahun 1968 menjadi panglima angkatan kepolisian.
Dalam jabatan ini terjadi beberapa kasus yang menarik perhatian publik seperti Sum Kuning, penyelundupan Robby Tjahyadi, dan tewasnya mahasiswa ITB Rene Coenrad. Keuletan menuntaskan kasus besar itu mengakibatkan Hoegeng diberhentikan oleh Presiden Soeharto walaupun masa jabatannya sebetulnya belum berakhir.