Para astronom menemukan gelombang tersebut dengan melacak pulsar, atau sisa-sisa padat inti bintang masif setelah mereka meledak dalam supernova, melintasi Bima Sakti. Pulsar seperti mercusuar bintang, berputar cepat dan melepaskan pancaran gelombang radio yang tampak "berdenyut" saat dilihat melalui teleskop berbasis Bumi. Pulsar dapat berputar ratusan kali setiap detik, dan ketepatan denyut yang stabil membuatnya dapat diandalkan seperti jam kosmik.
BACA SELENGKAPNYA: Astronom Dengar Paduan Suara Gelombang Gravitasi Pertama Kalinya, Berasal dari Tabrakan Antara Lubang Hitam
(Susi Susanti)