PENJAGA Pantai Amerika Serikat (AS) telah meluncurkan penyelidikan terkait penyebab meledaknya kapal selam Titan yang dioperasikan OceanGate Expeditions dalam perjalanan bawah laut ke bangkai kapal Titanic. Insiden itu menyebabkan tewasnya lima penumpang Titan, termasuk CEO OceanGate Stockton Rush.
Dugaan awal menyebutkan tragedi itu kemungkinan terjadi karena kegagalan teknis pada Titan yang menyebabkan ledakan ke dalam (implosion) seketika menewaskan semua orang di dalamnya. Dugaan ini diperkuat dengan berbagai laporan mengenai dugaan masalah keamanan pada kapal selam tersebut.
Bahkan, kekhawatiran akan keamanan Titan ini sempat disampaikan secara langsung oleh salah seorang calon penumpang kepada Stockton Rush.
Miliarder real estate Las Vegas Jay Bloom mengaku sempat ditawari kursi perjalanan dengan Titan oleh Rush pada Februari 2023. Namun, karena masalah penjadwalan, Bloom akhirnya digantikan oleh pengusaha Pakistan Shahzada Dawood dan putranya, Suleman, yang menjadi korban dalam musibah tersebut.
“Pada Februari, Stockton meminta saya dan putra saya, Sean, untuk ikut menyelam bersamanya ke Titanic pada Mei. Kedua penyelaman Mei ditunda karena cuaca dan penyelaman ditunda hingga 18 Juni, tanggal perjalanan ini,” tulis Jay sebagaimana dilansir Hindustan Times.
Dia membagikan tangkapan layar percakapannya dengan Rush, yang menurutnya sangat yakin bahwa perjalanan itu tidak terlalu berisiko sehingga bisa berakhir dengan tragedi.
“Saya menyatakan kekhawatiran keamanan dan Stockton mengatakan kepada saya:” Meskipun jelas ada risiko, itu jauh lebih aman daripada terbang dengan helikopter atau bahkan scuba diving. Bahkan tidak ada cedera dalam 35 tahun di kapal selam non-militer.”
Menurut Bloom Rush yakin dengan keamanan Titan, yang belakangan terbukti salah.
Bloom bertemu dengan Rush pada Maret di sebuah pameran Titanic. Pada pertemuan itu Rush kembali meyakinkannya bahwa kapal selam yang akan digunakan dalam perjalanan bawah air tersebut aman.
“Dia benar-benar yakin bahwa itu lebih aman daripada menyeberang jalan. Dia memberi saya buku foto (1 dari 324 diproduksi) ditandatangani oleh dia dan Paul Henri Nargeolet, dua dari lima orang yang ada di kapal selam itu,” tulis Bloom.
OceanGate mengatakan bahwa Titan adalah kapal selam seberat 23.000 pon yang terbuat dari serat karbon dan titanium. Kapal menggunakan “sistem pemantauan kesehatan lambung (RTM) real-time eksklusif,” dan setiap kali masalah terdeteksi, “peringatan dini” akan dikirim ke pilot, untuk memberikan “cukup waktu untuk … kembali ke permukaan dengan aman. .”
Karena terkendala masalah jadwal, Bloom akhirnya urung ikut dalam perjalanan tersebut, sehingga kursinya diberikan pada Shahzada Dawood dan putranya yang berusia 19 tahun, Suleman, dua dari lima orang yang kehilangan nyawanya dalam penyelaman nahas tersebut.
“Untuk terakhir kalinya.. RIP Stockton dan kru,” tulis Bloom dalam postingannya.
(Rahman Asmardika)