Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

2 WNI Diduga Korban TPPO di Libya Dipulangkan ke Tanah Air

Widya Michella , Jurnalis-Jum'at, 30 Juni 2023 |13:53 WIB
2 WNI Diduga Korban TPPO di Libya Dipulangkan ke Tanah Air
WNI diduga korban TPPO di Libya dipulangkan ke Tanah Air. (Dok Kemenlu)
A
A
A

JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tripoli berhasil memulangkan 2 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu SM dan J yang sebelumnya menjadi korban kekerasan dan penipuan kerja di Libya. Pemulangan kedua PMI tersebut dilakukan melalui koordinasi antara KBRI Tripoli, Kementerian Luar Negeri Libya, dan pihak Liya Labor Agency/syarikah.

"Mereka tiba dengan selamat di tanah air (28/6) menggunakan pesawat Saudia Airlines," dikutip dalam laman resmi Kemlu, Jumat (30/6/2023).

Awalnya, kedua PMI ini dijanjikan bekerja di Istanbul. Namun, mereka kemudian ditempatkan di wilayah Benghazi yang berjarak 1.000 kilometer dari ibu kota Libya, Tripoli. Mereka tiba di Libya pada pertengahan tahun sebelumnya.

"KBRI Tripoli menerima laporan mengenai kasus ini pada 14 Juni 2023 dan segera mengambil langkah-langkah untuk membantu kedua PMI tersebut," katanya.

Upaya yang dilakukan antara lain adalah menghubungi pihak agen dan kedua PMI pada tanggal 15 Juni 2023, mengirimkan nota diplomatik, serta berkomunikasi dengan pejabat setempat.

Kasus dua PMI tersebut terindikasi menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Sebab SM dan J diberangkatkan ke luar negeri tanpa melalui prosedur yang benar.

Meskipun awalnya mereka dijanjikan untuk bekerja di Turki, namun kemudian dipekerjakan di Libya. Pada 2023, KBRI Tripoli telah berhasil memulangkan tujuh PMI bermasalah, termasuk SM dan J.

"Kasus ini semakin menegaskan pentingnya penguatan langkah-langkah pencegahan sejak awal agar kasus serupa dapat dihindari di masa yang akan datang," tuturnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement