Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Alquran Dibakar saat Idul Adha, Sekjen NATO Sebut Bukan Sebuah Kejahatan

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Sabtu, 01 Juli 2023 |11:45 WIB
Alquran Dibakar saat Idul Adha, Sekjen NATO Sebut Bukan Sebuah Kejahatan
Jens Soltenberg. (Foto: Dok Ist)
A
A
A

BRUSSELS - Insiden pembakaran Kitab Suci Alquran kembali terjadi. Kali ini, tindakan yang menyinggung umat Islam itu terjadi di Swedia. Terkait insiden tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan membakar Alquran di depan umum belum tentu merupakan kejahatan.

Masalah ini sangat sensitif, mengingat negara mayoritas Muslim di Turki adalah salah satu dari dua negara anggota yang sejauh ini menolak meratifikasi tawaran Swedia untuk bergabung dengan blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS) itu.

Stoltenberg mengatakan, dirinya memahami emosi yang ditimbulkan akibat pembakaran Alquran. Namun, dia menyebut tindakan ‘tidak menyenangkan’ itu belum tentu ilegal dalam sistem hukum yang berdaulat alias bukanlah kejahatan di mata hukum.

BACA JUGA:

Pembakaran Alquran di Masjid Stockholm Ternyata atas Izin Pengadilan Swedia 

“Kami juga telah melihat protes terhadap Turki dan NATO selama beberapa minggu terakhir di Swedia. Saya tidak menyukai mereka, tetapi saya membela hak untuk tidak setuju. Ini bagian dari kebebasan berekspresi. Yang penting bagi saya adalah kita harus membuat kemajuan dalam menyelesaikan aksesi Swedia ke dalam Aliansi,” ucapnya, dikutip dari situs NATO, Sabtu (1/7/2023).

“Saya berbicara dengan Presiden Erdoğan baru-baru ini dan kami sepakat untuk mengadakan pertemuan pejabat tingkat tinggi di Brussel, Kamis, minggu depan. Ini akan menjadi Menteri Luar Negeri, Penasihat Keamanan Nasional dan Kepala Intelijen, dan mereka akan duduk dan membahas masalah-masalah luar biasa untuk menemukan jalan ke depan dan pesan saya tetap bahwa Swedia telah memenuhi semua kewajibannya, termasuk kewajiban yang Swedia, Turki dan Finlandia sepakat pada KTT NATO di Madrid, tahun lalu,” sambugnya.

 BACA JUGA:

Sebagaimana diketahui, seorang warga Irak yang tinggal di Swedia membakar salinan al-Quran di luar sebuah masjid di Stockholm di tengah perayaan Idul Adha, hari besar umat Islam.

Turki, salah satu dari dua negara anggota yang sejauh ini belum meratifikasi tawaran Swedia untuk bergabung dengan blok tersebut, mengutuk keras otoritas Swedia karena membiarkan pembakaran Alquran terus berlanjut.

“Kami pada akhirnya akan mengajari monumen arogansi Barat bahwa menghina Muslim bukanlah kebebasan berpikir,” kata Erdogan, menurut kantor berita Anadolu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement