Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hubungan Kerajaan Sunda dan Majapahit Hingga Kegagalan Misi Gajah Mada

Avirista Midaada , Jurnalis-Rabu, 05 Juli 2023 |05:14 WIB
Hubungan Kerajaan Sunda dan Majapahit Hingga Kegagalan Misi Gajah Mada
A
A
A

Kerajaan Majapahit dan Sunda tak pernah bertemu karena ambisi oleh Gajah Mada. Tetapi konon jauh sebelum peristiwa Perang Bubat itulah sebenarnya ada keterkaitan dan hubungan antara Kerajaan Sunda dan Majapahit.

Konon Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu memiliki putra mahkota bernama Rakryan Jayadarma yang berkedudukan di Pakuan. Berdasarkan Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara parwa II sarga 3, Rakryan Jayadarma merupakan menantu Mahisa Campaka dari Jawa Timur, karena ia menikah dengan putrinya yang bernama Dyah Lembu Tal.

Pernikahannya dengan Dyah Lembu Tal, Rakryan Jayadarma memiliki putra bernama Nararya Sanggramawijaya atau dikenal dengan Raden Wijaya yang lahir di Pakuan. Karena Jayadarma wafat dalam usia muda, maka Lembu Tal tidak bersedia tinggal di Pakuan. Akhirnya, Raden Wijaya dan ibunya kembali ke Jawa Timur.

Dalam Babad Tanah Jawa, Dyah Wijaya atau Raden Wijaya yang dikenal Jaka Susuruh dari Pasundan, sebagaimana dikutip dari "Hitam Putih Mahapatih Gajah Mada".Sebagai keturunan Jayadarma, Jaka Sesuruh merupakan penerus takhta Kerajaan Sunda yang sah, yakni jika Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu mangkat. Kematian Jayadarma mengosongkan kedudukan putra mahkota, karena Jaka Sesuruh yang seharusnya menjadi raja Sunda justru menjadi raja Majapahit.

Sayang pasca keputusan Gajah Mada ketika momen pernikahan Dyah Pitaloka Citraresmi membuat program penyatuan runyam. Kerajaan Sunda merupakan salah satu target program politik Sumpah Palapa Gajah Mada.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement