Kemudian, Nyimas Pakungwati putri Pangeran Walangsungsang menikah dengan Sunan Gunung Jati putra Nyimas Rara Santang. Pangeran Walangsungsang sebagai Sultan Cirebon I dan Sunan Gunung Jati sebagai Sultan Cirebon II dalam Kesultanan Cirebon sejak tahun 1430 M.
Setelah sadar bahwa Sang Prabu Jayadewata masih kerabat, kemudian diantarkannya menemui ayah Prabu Amuk Murugul, yakni Prabu Susuktunggal kakak lain Ibu Prabu Dewa Niskala, ayahnya Prabu Jayadewata di Kerajaan Sunda yang sekarang terletak di daerah Bogor.

Sosok Susuk Tunggal Pembuat Batu Sakral yang Dimanfaatkan Prabu Siliwangi
Ia dijodohkan dengan Nyai Kentring Manik Mayang Sunda putri Prabu Susuktunggal, yang kemudian melahirkan Sanghyang Surawisesa dan kelak dinobatkan menjadi pengganti Sri Baduga Maharaja di Pakuan Pajajaran dan Sang Surasowan, jadi adipati di daerah Pesisir Banten atau biasa disebut Banteng Girang.
Sang Surasowan memiliki putra bernama Adipati Arya Surajaya dan putri bernama Nyai Kawung Anten. Setelah beranjak dewasa, Nyi Kawung Anten menikah dengan Sunan Gunung Jati yang memiliki nama asli Syarif Hidayatullah. Pernikahan ini telah melahirkan Pangeran Sabakingkin atau Maulana Hasanuddin, seseorang pendiri Kesultanan Banten tahun 1552.
(Arief Setyadi )