LAMPUNG - Satreskrim Polresta Bandarlampung meningkatkan proses penyelidikan menjadi penyidikan terkait insiden lift jatuh di Sekolah Islam Az-Zahra yang menewaskan tujuh pekerja bangunan.
Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol Ino Harianto mengatakan, proses peningkatan ke tahap penyidikan tersebut dilakukan usai melakukan gelar perkara dan memeriksa sekitar 20 orang saksi.
BACA JUGA:
Adapun saksi yang diperiksa terdiri dari unsur saksi ahli dari Itera, saksi Ahli hukum Pidana, Dinas Ketenagakerjaan. Kemudian sebanyak 16 saksi dari pihak yayasan, vendor, pengawas pembangunan, serta saksi yang mengetahui peristiwa tersebut.
"Kita sudah melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara, serta serangkaian pengkajian-pengkajian. Penyidik memutuskan meningkatkan perkara ini dari tahap penyelidikan menjadi penyidikan," ujar Ino saat dikonfirmasi, Sabtu (15/7/2023).
Namun dalam perkara ini, lanjut Ino, pihaknya belum menetapkan tersangka. Sebab, pihaknya masih menunggu hasil dari tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Sumatera Selatan.
BACA JUGA:
"Kita masih menunggu, tentu ada bukti surat (hasil Fuslabfor) juga bukan hanya omongan-omongan. Kalau bukti-bukti sudah terkumpul semua, maka akan kita umumkan tersangka nya," pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 9 orang pekerja bangunan menjadi korban akibat lift jatuh di Sekolah Islam Az Zahra, Rabu 5 Juli 2023 sekira pukul 16.30 WIB.
Akibat peristiwa tersebut, 7 orang pekerja bangunan tewas dan 2 lainnya luka-luka dirawat di Rumah Sakit Bumi Waras.
(Qur'anul Hidayat)