Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mimpi Cahaya Turun ke Tanahnya, Mbah Taryo Mendadak Jadi Sultan Usai Terkena Proyek Jalan Tol

Azhari Sultan , Jurnalis-Minggu, 16 Juli 2023 |12:46 WIB
Mimpi Cahaya Turun ke Tanahnya, Mbah Taryo Mendadak Jadi Sultan Usai Terkena Proyek Jalan Tol
Mbah Taryo/Okezone
A
A
A

MUAROJAMBI - Seorang kakek bernama Sutaryo (64) di Desa Muaro Sebapo, Kabupaten Muarojambi, Jambi mendadak menjadi kaya raya, setelah tanahnya seluas lebih dari 2 hektar berikut dengan tumbuhan yang berdiri di tepi jalan ruas jalan lintas Jambi-Palembang terkena proyek jalan tol Jambi-Betung (Trans Sumatera).

Dari ratusan jiwa yang tanahnya terkena proyek jalan tol, adalah orang yang penerima uang ganti untung yang terbesar.

"Alhamdulillah, uang ganti ruginya yang diterima dari pemerintah mencapai Rp19,5 miliar," ujarnya kepada Okezone, Minggu (16/7/2023).

Pria yang akrab disapa Mbah Taryo ini mengaki baru mendapatkan uang penggantian lahannya tersebut pada Desember 2022 lalu. Kemudian, uang tersebut selain untuk ibadah umroh, juga beli lahan sawit dan bangun rumah. 

"Sebagai bentuk rasa syukur mendapatkan rezeki dari Allah, saya gunakan untuk berangkat umroh pada Februari 2023 lalu. Ketika itu, saya ajak kakak dan keluarga langsung umroh, saya dengan istri dan anak dan kakak kandung juga ikut," ujar Mbah Taryo.

Sebelum mendapatkan rezeki nomplok tersebut, dirinya sempat bingung lantaran pernah bermimpi tanah miliknya disinari cahaya dari atas.

Sekitar kurang 100 hari ganti untung, pernah saya dimimpikan ada cahaya turun di tanahnya. "Saat itu, terlihat menyerupai angka 1 dan 7, dan ternyata yang berarti setuju," imbuhnya.

Dia menambahkan, lahan miliknya 2 hektar lebih tersebut dengan dua sertifikat pada posisi tanah yang berada.

"Ada dua rumah, yakni rumah saya dan anak saya. Sedangkan tumbuhan yang diganti, seperti rambutan, durian dan ada juga pohon pinang," tuturnya.

Diakuinya, selain untuk ibadah umroh, uang hasil jalan tol tersebut digunakan untuk beli lahan sawit dan bangun rumah.

Rumah permanen tipe 330 dengan lebar 13 meter dan panjang 17 meter, serta dibangun dua lantai tersebut dibangun tidak jauh dari tanah dan rumah yang dilintasi jalan tol.

Kakek, tiga putra dan dua cucu ini juga mengaku membagun rumah mewah di desanya tidak hanya sebagai tempat tinggal saja.

"Selain sebagai aset desa, rumah ini nantinya akan menjadi icon desa ini," katan pensiunan PNS Dinas Perkebunan, Kabupaten Batanghari ini.

Terkait total biaya rumah yang dikabarkan sangat mewah tersebut, dirinya tidak segan-segan merogoh koceknya hingga miliaran rupiah.

"Kalau hitungan awal, harganya menghabiskan anggaran senilai sekitar Rp1,25 miliar," tukas Mbah Taryo.

Bahkan, untuk jasa arsitek didatangkan dari luar Kota Jambi. "Arsiteknya dari Bandung, dengan ide pembuatan dari anak sulungnya," pungkasnya.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement