Menekankan pentingnya saling menghormati dalam masyarakat bersama, Ahmad memperingatkan tentang konsekuensi yang berpotensi mengerikan dari penodaan agama.
“Jika saya membakar Taurat, satu lagi Injil, satu lagi Alquran, akan ada perang di sini. Yang ingin saya tunjukkan adalah tidak benar melakukannya,” tambahnya.
Protes yang digelar Ahmad terjadi setelah insiden bulan lalu, di mana seorang imigran Irak membakar halaman-halaman Alquran di luar masjid Stockholm selama hari raya Idul Adha.
Tindakan tersebut menimbulkan kecaman global dari umat Islam dan mendorong penyelidikan oleh otoritas Swedia atas "hasutan terhadap kelompok etnis" meskipun polisi setempat memberinya lampu hijau untuk melakukan penodaan tersebut.
Insiden itu juga memicu krisis diplomatik karena Irak, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Maroko memanggil duta besar Swedia.