Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Kebo Bule Keraton Solo, Tiap Malam 1 Suro Bertugas Kawal Pusaka Keramat Kyai Slamet

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 19 Juli 2023 |07:01 WIB
Kisah Kebo Bule Keraton Solo, Tiap Malam 1 Suro Bertugas Kawal Pusaka Keramat Kyai Slamet
Kirab kebo bule Keraton Solo (Foto: Istimewa/Okezone)
A
A
A

Seperti Karanganyar, Sragen, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri Setiap malam 1 Suro (penanggalan Jawa), atau malam 1 Muharam menurut kalender Hijriah, kawanan kebo bule ini dikirab di jalanan Kota Solo.

Kebo bule ini menjadi cucuk lampah (pembuka jalan) kirab sejumlah pusaka keraton. Ritual kirab malam 1 Suro tergantung kemauan dari kerbau Kyai Slamet. Sebab, kebo baru keluar dari kandang selepas pukul 01.00 WIB. Kirab pusaka ini sangat tergantung pada kebo bule Kyai Slamet. Biasanya tanpa harus digiring kawanan kebo bule akan berjalan dari kandang yang berada di Alun-Alun Selatan menuju halaman Keraton Solo.

Menurut pujangga kenamaan Keraton Solo, Yosodipuro, leluhur kebo bule merupakan hadiah dari Kiai Hasan Beshari daru Tegalsari, Ponorogo kepada Paku Buwono (PB) II. Hadiah itu diperuntukkan sebagai cucuk lampah (pengawal) dari sebuah pusaka keraton yang bernama Kyai Slamet. Saat itu, PB II pulang dari mengungsi di Pondok Tegalsari ketika terjadi pemberontakan pecinan yang membakar Keraton Kartasura. Sampai sekarang pihak keraton tidak pernah bersedia menjelaskan apa bentuk pusaka Kyai Slamet.

Konon, saat Paku Buwono II mencari lokasi untuk keraton yang baru pada 1725, leluhur kebo bule tersebut dilepas, dan perjalanannya diikuti para abdi dalem keraton. Hingga akhirnya berhenti di tempat yang kini menjadi Keraton Solo atau sekitar 500 meter arah selatan Balai Kota Solo saat ini. Kawanan kebo bule Keraton Solo memiliki banyak keunikan.

Dikutip Sindonews, sejak dulu kawanan kebo bule ini, sering berkelana ke tempat-tempat jauh untuk mencari makan tanpa diikuti abdi dalem yang bertugas menggembalakannya. Kawanan kebo ini sering jalan berkelana sampai ke Cilacap yang jaraknya lebih 100 kilometer dari Solo, atau Madiun di Jawa Timur. Namun anehnya, menjelang Tahun Baru Jawa, yakni 1 Suro atau 1 Hijriyah, mereka akan kembali ke keraton karena akan mengikuti ritual kirab pusaka.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement