Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ritual Unik Pengantaran Jenazah Suku Asmat Papua yang Bikin Bulu Kuduk Merinding

Cita Zenitha , Jurnalis-Senin, 24 Juli 2023 |19:30 WIB
Ritual Unik Pengantaran Jenazah Suku Asmat Papua yang Bikin Bulu Kuduk Merinding
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA- Ada ritual unik pengantaran jenazah Suku Asmat Papua yang bikin bulu kuduk merinding. Pasalnya cerita ini bagian budaya serta kehidupan mereka di wilayah pedalaman Papua.

Seperti diketahui, suku asmat adalah pedalaman Sulawesi Selatan. Dalam tradisi mereka, pengantaran jenazah memiliki makna spiritual mendalam. Bukan hanya sebagai aset budaya tetapi juga sebagai bentuk perhormatan kepada leluhurnya.

Lantas bagaimana ritual unik pengantaran jenazah Suku Asmat Papua yang bikin bulu kuduk merinding? Berikut penjelasannya.

Suku Asmat tidak mengenal kematian sebagai bentuk alamiah manusia. Mereka beranggapan kematian manusia penyebabnya karena gangguan dari roh jahat. Berbeda dengan kematian manusia akibat pembunuhan.

Kepercayaan ini berbeda untuk bayi yang baru lahir. Suku Asmat tidak terlalu bersedih jika ada bayi meninggal. Mereka mempercayai bayi yang baru meninggal adalah karena mereka ingin segera kembali ke alam roh.

Sementara itu, apabila ada anggota keluarga yang sakit maka Suku Asmat akan mengelilinginya dengan pagar dari dahan pohon pinang. Tujuannya untuk menghalau roh jahat supaya tidak mendekati sang penderita.

Ritual unik pengantaran jenazah Suku Asmat terjadi ketika ada salah satu anggota keluarga yang meninggal. Anggota keluarga lainnya akan memeluk dan bergulung-guling di lumpur. Mereka juga akan menangis selama berbulan-bulan.

Bagi yang suka menikah akan mencukur habis rambutnya. Suku Asmat yang ditinggal mati pasangannya akan mengenakan topi atau penutup kepala apapun. Hal ini supaya mereka tidak menarik dan tidak menikah lagi dengan siapapun.

Suku Asmat tidak mengenal prosesi penguburan. Anggota keluarga akan meletakkan jenazah di atas anyaman bambu di luar kampung. Mayat akan dibiarkan membusuk sampai menjadi tulang belulang. Prosesi pengantaran jenazah Suku Asmat ini bikin bulu kuduk merinding.

Kemudian, keluarga tulang belulang akan menyimpan tulang belulang di atas pokok-pokok kayu. Tulangnya diambil dijadikan sebagai bantalan sebagai bentuk kasih sayang kepada orang yang telah meninggal.

Sebagian Suku Asmat justru meletakan mayat diatas perahu lesung panjang. Setelah itu baru melarung mayat dilautan dengan perbekalan sagu atau ulat sagu.

Demikian ritual unik pengantaran jenazah Suku Asmat Papua yang bikin bulu kuduk merinding.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement