JAKARTA - Setiap bulan Muharam, masyarakat Kabupaten Pandeglang, Banten memiliki tradisi unik. Mereka akan ngabubur suro pada 10 Muharam 1445 Hijriah yang bertepatan dengan Jumat (28/7/2024).
Kelompok sukarelawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Desa Untuk (Gardu) Ganjar ikut melestarikan tradisi kebudayaan itu. Bersama warga, mereka ikut ngabubur suro di Kabupaten Pandeglang.
"Hari ini mengadakan (pembuatan) bubur suro. Sudah tradisi kebiasaan masyarakat kami. Adanya, di Kampung Bengkok, Desa Karyasari, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten," kata Koordinator Gardu Ganjar Daerah Pandeglang, Muhlis dalam keterangannya.
Kegiatan ngabubur suro digelar secara serentak di empat lokasi yang tersebar di Desa Karyasari, Kecamatan Cikendal dan Desa Sukamersari Kecamatan Kalanganyar. Gardu Ganjar menggagas kegiatan ini bersama warga sebagai gambaran relawan Ganjar Pranowo hadir untuk semua.
Dalam kegiatan ini sekaligus untuk menyosialisasikan dan menggalang dukungan untuk bakal calon presiden 2024-2029, Ganjar Pranowo dari warga Kabupaten Pandeglang.
Menurut Muhlis, warga menyambut hangat keterlibatan kelompok sukarelawan Ganjar. Sehingga kegiatan tersebut bisa berjalan lancar dan meriah.
"Alhamdulillah, respons ibu-ibu semua. Kami mengadakan (kegiatan ini) sambil mendoakan (Ganjar menjadi Presiden 2024) di pagi hari ini, Jumat barokah. Mudah-mudahan Pak Ganjar ini dikabul sama Gusti Allah SWT menjadi nomor satu di Indonesia yaitu Presiden," ujarnya.
Ngabubur suro, dijelaskan Muhlis berasal dari kata bubur suro atau sura berasal dari kata Asyura yakni hari ke-10 bulan Muharam dalam penanggalan kalender Hijriah yang dipakai umat muslim. Bubur tersebut dipercaya muncul dari kisah Nabi Nuh AS.