Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

IRT Tipu Warga Modus Loloskan Seleksi Polri di Bandung, Polda Jabar Imbau Ini

Agung Bakti Sarasa , Jurnalis-Sabtu, 29 Juli 2023 |14:51 WIB
IRT Tipu Warga Modus Loloskan Seleksi Polri di Bandung, Polda Jabar Imbau Ini
A
A
A

"Yang kami perlukan adalah calon terbaik yang bisa lulus apabila yang bersangkutan atau pendaftar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, baik kesehatan, psikologi, jasmani maupun mentalnya," tandasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo memastikan, tempat pelatihan seleksi Bintara Polri yang didirikan oleh seseorang secara resmi atau tidak resmi, tidak menjamin seseorang dapat diterima jadi anggota kepolisian.

Penegasan tersebut disampaikan Ibrahim terkait dibukanya tempat pelatihan seleksi Bintara Polri oleh tersangka RV alias P. Menurut Ibrahim, tempat pelatihan tersebut tidak terhubung dengan bidang SDM Polri atau panitia seleksi.

"Terkait masalah tempat pelatihan, baik berlisensi maupun tidak berlisensi, itu tidak ada terhubung dengan pihak kepolisian, apalagi dengan SDM apalagi secara spesial dengan panitia," ucap Ibrahim.

Ibrahim mengatakan, pengawasan dalam setiap tahapan seleksi dilakukan secara berlapis. Selain itu, pengumuman atas hasil seleksi dilakukan dengan mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Sehingga menurutnya, tahapan seleksi dipastikan tidak ada yang dapat melakukan kecurangan.

"Proses seleksi juga dilakukan dengan betul-betul pengawasannya berlapis baik di internal maupun eksternal dan ada evaluasi untuk setiap tahapan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Polda Jabar berhasil meringkus seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial RV alias P atas aksi penipuan. Modus penipuan yang dilakukan IRT asal Kota Bandung tersebut yakni menjanjikan dapat meloloskan seseorang dari seleksi Bintara Polri.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo, mengatakan peristiwa itu terjadi pada sekitar Februari 2023 lalu. Saat itu, pelaku menawarkan dapat meloloskan anak dari dua korban dari seleksi Bintara Polri.

"Korbannya atas inisial RS dan satu lagi atas inisial YS," ucap Ibrahami di Mapolda Jabar pada Jumat (28/7/2023).

Ibrahim mengatakan, pelaku diketahui membuka tempat pelatihan seleksi masuk Polri yang akhirnya membuat dua korban tergiur dan menerima tawaran itu. Lalu, korban pun mengirimkan uang dengan total senilai Rp505 juta kepada pelaku.

"Di mana korban pertama menderita kerugian Rp200 juta dan korban kedua menderita kerugian Rp 305 juta," ungkapnya.

Namun nyatanya, anak dari dua korban tak lolos dari seleksi. Korban kemudian menagih kembali uang yang telah dikirimkan ke pelaku.

Tapi, pelaku pun hanya sanggup mengembalikan uang Rp50 juta. Korban lalu melaporkan kasus itu ke polisi dan pelaku pun berhasil diamankan.

"Korban meminta pengembalian tapi tersangka hanya sanggup mengembalikan Rp 50 juta, ini lalu dilaporkan dan diproses," jelasnya.

Ibrahim menyebut, dari hasil pemeriksaan menunjukan bahwa pelaku ternyata tak mempunyai seorang pun kenalan polisi. Dia nekat melakukan aksi penipuan itu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Pihaknya juga memastikan, tempat pelatihan seleksi yang dibukanya pun ilegal.

"Jadi, uangnya tersebut dipakai untuk keperluan pribadi salah satunya digunakan untuk membeli laptop," tutupnya.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement