AS juga mengatakan tidak mengevakuasi warganya, melihat tidak ada ancaman langsung terhadap mereka atau fasilitasnya, lapor AFP.
Situasi di Niamey dilaporkan tenang pada Selasa, (1/8/2023).
Junta Niger menuduh Prancis merencanakan intervensi militer.
Namun pada Senin malam, Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna mengatakan kepada saluran Prancis BFMTV bahwa tuduhan itu tidak benar.
Dia menyarankan kudeta, yang disambut baik oleh kelompok Wagner, dapat dilihat sebagai peluang bagi Rusia: "Saya tidak yakin bahwa setiap orang di Niger tidur dengan bendera Rusia di bawah bantal mereka.
"Tapi ada kemungkinan Rusia mencoba mengambil keuntungan dari situasi ini. Itu terjadi di negara-negara lain di kawasan itu. Itu hipotesis."
(Rahman Asmardika)