Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Laksamana Tadashi Maeda, Perwira Jepang Pembantu Perumusan Naskah Proklamasi

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 07 Agustus 2023 |08:01 WIB
Laksamana Tadashi Maeda, Perwira Jepang Pembantu Perumusan Naskah Proklamasi
Laksamana Tadashi Maeda. (Foto: Wikipedia)
A
A
A

JAKARTA - Laksamana Muda Tadashi Maeda atau yang lebih dikenal Laksana Maeda adalah seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik. Peran Laksamana Maeda yang vital dalam perumusan naskah Proklamasi selalu dikenang oleh rakyat Indonesia.

 BACA JUGA:

Maedayang menjabat sebagai kepala penghubung antara Angkatan Laut dan Angkatan Darat Tentara kekaisaran Jepang pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, mengizinkan rumahnya yang berada di Jl. Imam Bonjol, No.1, Jakarta Pusat untuk menjadi tempat Soekarno, Moh. Hatta, Achmad soebardjo, dan Sayuti Melik menyusun teks proklamasi.

Tadashi Maeda lahir pada 3 Maret 1898 di Kajiki, Kagoshima, Jepang, dalam keluarga keturunan Samurai. Ayahnya adalah seorang kepala sekolah di Kajiki.

Pada usia 18 tahun Maeda masuk ke Akademi Angkatan Laut Jepang dan mengambil spesilisasi navigasi. Pada 1930 dia menjadi letnan pangkat satu dalam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.

Bulan Oktober 1940, Maeda diperintahkan ke Indonesia (saat itu masih Hindia Belanda) untuk menegosiasikan perjanjian dagang untuk membeli minyak untuk Jepang pada pemerintah kolonial dan membangun jaringan mata-mata di Indonesia. Dia sempat kembali ke Jepang pada pertengahan 1941 karena harus kembali bekerja di eksi urusan Eropa.

Saat Jepang menjajah Hindia Belanda, Maeda diperintahkan untuk mengatur operasi-operasi Angkatan Laut di Irian Jaya. Setelah pemerintah kolonial Belanda jatuh, maeda ditugaskan ke Jakarta (saat itu masih Batavia) untuk menjadi penghubung antara AL Jepang dan AD Jepang. Pada Oktober 1944, Maeda mendirikan Asrama Indonesia Merdeka yang digunakan untuk menciptakan pemimpin-pemimpin untuk Indonesia merdeka. 

Awalnya perumusan naskah proklamasi tidak dilakukan di rumah Maeda, tetapi di Hotel Des Indes. Namun karena pada saat itu para pemuda, Soekarno dan Hatta sampai di sana larut malam, hotel tesebut sudah tutup.

Para pemuda pun menghubungi Laksana Maeda, dan meminta izin kepadanya untuk merumuskan naskah proklamasi di rumahnya, dan Maeda pun mengizinkan.

Rumah Maeda dianggap aman karena ia merupakan Kepala Perwakilan Kaigun (AL Kekaisaran Jepang) sehingga rumahnya dihormati oleh Rikugun (AD Kekaisaran Jepang). Namun peran Maeda untuk mempersiapkan kemerdekaan RI dianggap sebagai penghianatan, dan akhirnya ia ditangkap oleh Sekutu dan mendekam di penjara hingga 1947.

Tadashi Maeda meninggal dunia di Jepang pada tanggal 13 Desember 1977 saat berusia 79 tahun. Ia memiliki isrti yang bernama Nishimura Fumiko, dan dikaruniai anak yang diberi nama Nishimura Toaji Maeda.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement