Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perlawanan Bupati Bojonegoro ke Inggris Usai Kekayaan Alam Wilayahnya Direbut

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 07 Agustus 2023 |06:43 WIB
Perlawanan Bupati Bojonegoro ke Inggris Usai Kekayaan Alam Wilayahnya Direbut
Ilustrasi (Foto: Ist)
A
A
A

BUPATI Bojonegoro Raden Tumenggung Ario Sosrodilogo, yang juga saudara ipar Pangeran Diponegoro konon pernah marah dan memimpin perlawanan ke pemerintah Inggris.

Hal ini setelah Keraton Yogyakarta dipaksa melakukan perjanjian dengan Inggris pada 1 Agustus 1812 membuat kerugian besar pada kesultanan Yogya.

Di perjanjian tersebut, keraton memang cukup dirugikan, karena beberapa lahan dan sumber daya alam yang dimiliki harus diangkut Inggris dengan mudah. Sementara wilayah Kesultanan Yogyakarta juga harus dikuasai Inggris karena perjanjian.

Perjanjian pada 1 Agustus 1812 itu mengesahkan evolusi politik yang disebabkan oleh serangan Inggris. Pada pandangan Raffles, perjanjian tersebut menempatkan keraton-keraton sedemikian rupa dalam posisi sangat lemah, sehingga tidak mampu lagi membahayakan stabilitas keamanan daerah itu.

Sebagaimana dikutip dari "Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro : 1785 - 1825", dari Peter Carey di pasal dua juga penting, karena berisi tuntutan agar penguasa keraton membubarkan kekuatan militer mereka.

Pasal ini ditujukan terutama untuk Yogya, di mana Sultan Sepuh Hamengkubuwono II pernah membangun kekuatan militer yang cukup diperhitungkan.

Maka ketika perjanjian itu diteken pasukan yang berkekuatan antara 8.000-9.000 personel kesultanan ini dibubarkan. Namun sebelum dibubarkan sebenarnya, pada Agustus 1812, Raffles mencoba mengirim mereka ke Kalimantan Timur, untuk bekerja di perkebunan-perkebunan milik Alexander Hare pada 1775-1834, sahabatnya yang megalomaniak.

Tetapi kebanyakan dari mereka tetap tinggal di ibu kota kesultanan dan banyak yang kemudian bergabung dengan Diponegoro pada tahun 1825. Di pasal tiga, Inggris mencoba mengambil kawasan di daerah-daerah inti atau di luar negaragung dan mancanagara timur.

Daerah yang paling penting di sini adalah Kedu. Pasalnya kata Raffles, Gubernur Inggris kala itu di wilayah itu merupakan daerah paling makmur. Kedu terkenal dengan sebagai gudang beras Jawa. Keberatan-keberatan karena hilangnya kawasan itu, dan harapan untuk mendapatkannya kembali, kemudian muncul sebagai salah satu alasan kunci dukungan Keraton Surakarta terhadap konspirasi Sepoy pada Oktober-November 1815.

Sedangkan provinsi-provinsi lain yang lebih jauh ke timur punya hutan-hutan jati luas dan akses pada sungai-sungai yang dapat dilayari, terutama Bengawan. Namun, jauhnya jarak dari pusat keraton, membuat kawasan itu telantar dan terbengkalai secara ekonomi maupun administratif pemerintahan.

Penduduk Jipang sangat tidak puas dengan kenyataan ini, sehingga pada akhirnya memberikan dukungan untuk pemberontakan saudara ipar Diponegoro, Raden Tumenggung Ario Sosrodilogo pada tahun ketiga (1827-1828) Perang Jawa. Sosok Raden Tumenggung Ario Sosrodilogo sendiri pernah menjabat Bupati Jipang, yang menjadi cikal bakal wilayah Kabupaten Bojonegoro juga pada ujungnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement