Sugeng mengaku sudah intens berkoordinasi dengan PJT II dan BBWS dalam mencukupi kebutuhan air lahan pertanian.
"Kita koordinasi dengan PJT II dan BBWS. Kita pun juga selalu mengevaluasi dengan teman-teman UPTD, PPL terkait perkembangan tanaman? mana yang kurang airnya? Mana yang sudah cukup? Termasuk juga edukasi kepada masyarakat yang kurang tertib,” ucapnya.
Dia menilai banyak masyarakat yang memasang pompa sendiri untuk kebutuhan masing-masing. Sehingga hal ini dianggap mengganggu penyaluran air yang sudah dijadwalkan.
"Ini pun juga kita terus berikan binaan kepada mereka agar pada saat mengambil air sesuai dengan jadwal hilirnya. Kami selalu berkomunikasi dengan petani-petani. Sekarang juga kita memberikan edukasi kepada masyarakat melalui para kepala desa takutnya agar tadi itu yang memang prinsip pembagian air ini menjadi ranah di bawah Desa masuk ke irigasi tersier," ujarnya.
(Fitria Dwi Astuti )