Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bantah PLTU Jadi Penyebab Polusi Udara Jakarta, KLHK: Transportasi Bermotor Sumbang Terbesar

Khafid Mardiyansyah , Jurnalis-Rabu, 16 Agustus 2023 |09:20 WIB
Bantah PLTU Jadi Penyebab Polusi Udara Jakarta, KLHK: Transportasi Bermotor Sumbang Terbesar
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LHK, Luckmi Purwandari, mengungkapkan bahwa transportasi, terutama sepeda motor, menjadi penyumbang terbesar pencemaran udara di Jakarta.

Berdasarkan data KLHK, lebih dari 24,5 juta sepeda motor masuk ke Jakarta pada tahun 2022. Sebagian besar kendaraan tersebut menggunakan bahan bakar fosil yang berkontribusi pada emisi.

"Kendaraan bermotor di Jakarta, terutama sepeda motor dengan bahan bakar fosil, mencapai 24.500.000 pada tahun 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 78 persen adalah sepeda motor. Pertumbuhan sepeda motor ini sekitar 1 juta lebih setiap tahunnya," ujar Luckmi dalam diskusi Polemik Trijaya FM: "Solusi Polusi Jakarta", Selasa (15/8/2023).

Luckmi menjelaskan bahwa sepeda motor dan aktivitas industri merupakan dua faktor utama penyumbang polusi udara di Jakarta yang dapat diatasi. Meskipun demikian, ia menegaskan buruknya kualitas udara juga dipengaruhi oleh faktor alami seperti musim, arah angin, dan topografi kota.

Selama beberapa tahun terakhir, musim kemarau pada bulan Juni hingga Agustus memiliki pengaruh besar terhadap kualitas udara di Jakarta. Pada periode ini, angin muson timur yang mengarah dari timur ke barat membawa potensi pencemaran udara yang lebih tinggi dari biasanya.

"Dalam data kami, setiap bulan Juni, Juli, Agustus, yang merupakan musim kemarau, angin muson timur bertiup dari timur ke barat. Pada periode ini, terdapat potensi penurunan kualitas udara yang signifikan dibandingkan dengan kondisi normal," tambah Luckmi.

Meski demikian Luckmi menilai, kualitas udara di Jakarta saat ini tidak seseram yang diberitakan. Menurut data KLHK, kondisi udara Jakarta dari 2018 sampai 2023 rata-rata baik dan sedang.

"Untuk bulan Agustus ini sampai tanggal 13 kondisinya sedang, dan 5 harinya tidak sehat. Jadi selama 13 hari ada 5 hari yang tidak sehat. Tapi lainnya sedang. Artinya tidak sehat, untuk orang yang memiliki asma dan gangguan pernafasan lainnya harus lebih waspada dengan memakai masker, membawa obat-obatan dan mengurangi aktivitas di luar," ujarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement