Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Peresmian Patung Bung Karno di Yogyakarta, Ketua Dewan Pengarah BPIP: Mari Bernegara dengan Rasa

Agustina Wulandari , Jurnalis-Kamis, 24 Agustus 2023 |14:54 WIB
Peresmian Patung Bung Karno di Yogyakarta, Ketua Dewan Pengarah BPIP: Mari Bernegara dengan Rasa
Peresmian Patung Bung Karno di Yogyakarta. (Foto: dok BPIP)
A
A
A

YOGYAKARTA – Peresmian Patung Sukarno Penggali Pancasila karya Seniman Dunadi diselenggarakan di Rumah Boedaya Oemah Petroek, Karang Kletak, Hargobinangun Pakem, Sleman, pada Rabu (23/8/2023).

Acara ini dihadiri para budayawan dan tokoh bangsa antara lain Presiden ke-5 Indonesia, Ketua Dewan Pengarah BPIP sekaligus putri sang Proklamator Megawati Soekarno Putri, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo , Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo, dan aktor yang juga dikenal sebagai budayawan Butet Kartaredjasa.

Totok Hedi Santosa yang bertindak sebagai pembawa acara dalam acara pembukaan menyatakan, patung ini menggambarkan kecintaan Bung Karno pada literatur sejarah dan budaya bangsa.

“Jadi sudah sepantasnya Monumen Sang Penggali Pancasila yang amat mencintai literatur sejarah dan budaya bangsa juga bersemayam di rumah kebudayaan ini. Hal ini sebagai bukti bahwa Pancasila yang nilai-nilainya digali oleh Bung Karno tidak hanya sekedar ide, namun benar-benar berasal dari budaya luhur bangsa Indonesia,” ucapnya.

Gelaran seremoni itu kemudian dilanjutkan dengan pembacaa doa oleh Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo yang berisikan harapan agar bangsa Indonesia dapat mengikuti jejak dan teladan sang Putra Fajar Sukarno dalam bertindak dan bertingkah laku sesuai Pancasila, jujur, dan tidak mengkhianati sejarah.

Ia juga berdoa semoga bangsa Indonesia dapat memahami sejarah secara,benar, tidak diobrak-abrik oleh kepentingan dan keinginan penguasa. Pembacaan doa kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Sementara itu, Budayawan Romo Sindhunata menerangkan tentang filosofi dari patung Sukarno yang secara lengkap disebut sebagai “Sukarno di Oemah Petroek Sukarno sebagai Penggali Nilai-nilai Pancasila”.

“Tangan kanan Sukarno yang telunjuknya menunjuk kuat pada Bendera Merah Putih mengartikan bahwa sang Proklamator berkomitmen kuat untuk senantiasa menjaga agar Merah Putih terus berkibar dan Negara Republik Indonesia tetap kuat dan Bersatu,” ucapnya.

Bagian jari telunjuk pada patung Bung Karno itu, lanjutnya, sekaligus merupakan tantangan kepada seluruh masyarakat di negara ini untuk mengambil bagian dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan menjadikan persatuan Indonesia sebagai tujuan semata-mata berkehidupan sebagai bangsa Indonesia.

Adapun bagian tangan kiri patung Bung Karno yang membawa buku-buku menunjukkan kecintaannya pada literasi dan ilmu, serta bagaimana literasi dan ilmu merupakan modal dalam menjaga bangsa.

“Ini mengandung makna bahwa Bung Karno yang selalu haus akan ilmu selalu memperbaharui dirinya dengan pengetahuan-pengetahuan yang membuatnya tahu konsep apa yang terbaik bagi bangsa ini. Perbaharuan diri yang terus menerus juga membuatnya peka akan kebutuhan bangsa ini, khususnya mereka yang lemah dan terpinggirkan,” tuturnya.

“Diharapkan filosofi pendirian Patung Proklamator di desa yang relatif sepi dan terpencil ini, juga sebagai tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat terus berbagi dan membangun negeri, sehingga tidak ada lagi mereka yang teracuhkan oleh peradaban, dan terabaikan pembangunan.”

Patung Bung Karno di Yogyakarta. (Foto: dok BPIP)


Masih menurut Romo Sindhunata, di antara patung Bung Karno disebarkan batu-batu yang berasal dari Gunung Merapi bertuliskan Pancasila, dengan harapan Pancasila akan selalu kokoh dan abadi seperti merapi dalam menjadi falsafah hidup bangsa.

Patung Bung Karno didirikan di atas batu besar yang diambil dari aliran lahar Gunung Merapi yang terdapat di Kali Boyong. Batu raksasa tersebut diambil lalu dibawa ke Rumah Budaya Oemah Petroek dengan susah payah, namun semua itu terbayar dengan berdirinya patung megah Proklamator Indonesia Bung Karno.

“Hal ini membuktikan bahwa hanya dengan persatuan kesatuan dan perjuangan bersama melalui Pancasila lah kita dapat meraih tujuan bangsa dan negara,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden kelima Indonesia sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Megawati Soekarnoputri menyatakan, Pancasila bukan sekedar falsafah hidup, dasar negara atau ideologi, Pancasila adalah rasa, rasa asli yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Rasa yang terejawantahkan dalam segala aspek hidup, tingkah laku dan perbuatan bangsa Indonesia.

Sebagai putri tokoh bangsa sekaligus seniman, Megawati menyatakan, dari kecil dia mempelajari tentang rasa dan keindahan. Rasa itu, menurut Megawai, juga berarti bisa berempati dengan keberadaan mereka yang kurang beruntung.

Hal tersebut kemudian diwariskan kepada anak-anaknya yang tidak hanya mengenal berbagai seni dan kebudayaan, namun juga memiliki rasa, empati dan kepedulian yang tinggi kepada sekitarnya

“Untuk dapat lebih berbudaya, berseni dan memiliki rasa, serta kadar empati yang tinggi, maka diperlukan banyak tempat seperti Rumah Budaya Oemah Petroek,” ujarnya,

Lebih lanjut kata Megawati, masyarakat Indonesia, terutama pada pemimpin harus mampu mengetahui dan merasakan kondisi rakyat para pemimpin harus memiliki empati, karena suara rakyat merupakan simfoni bermakna tinggi.

“Bangsa Indonesia harus mampu menjadi anak-anak ideologis Bung Karno dengan selalu menjalankan nilai-nilai keindonesiaan yang hidup melalui Pancasila. Mari bernegara dengan rasa,” ucapnya.

Dengan hadirnya tokoh-tokoh budayawan seperti Sindhunata, Butet Kartaredjasa, dan Romo Benny perhelatan ini menjadi ajang penuh makna karena masing-masing menjelaskan aneka sudut dan aspek kehidupan Soekarno yang bukan hanya politisi tetapi juga seniman dan budayawan.

Ia melanjutkan, tujuannya untuk bertemu, berdialektika, berbudaya dan berkesenian, agar rasa dan getaran di dalam hati, khususnya terkait dengan nilai-nilai yang terangkum dalam Pancasila tetap hadir dalam setiap aspek kehidupan. Tidak semata-mata hanya teori saja, namun juga benar-benar meresap ke dalam jiwa pada setiap masing-masing rakyat Indonesia.

“Kita semua harus mengambil peranan dan menjalankannya dengan penuh rasa, tanpa takut, tanpa ragu seperti Ibu Fatmawati yang menjahit bendera pusaka dengan keyakinan bahwa kita akan merdeka, maka dengan rasa dan nilai-nilai Pancasila kita tidak hanya dapat sekedar menyelesaikan tugas, namun juga bisa menyelesaikan tugas dengan baik, indah, dan bermanfaat,” katanya.

Dengan rasa yang sama, kata Megawati, harus senantiasa mengembangkan rasa kecintaan terhadap negara dan janganlah atas kecintaan kita terhadap tokoh, golongan dan kelompok tertentu mengorbankan persatuan, dan kesatuan di negeri ini.

“Masyarakat, khususnya media harus dapat mengevaluasi diri agar tidak menjadi agen perpecahan, namun dengan rasa cinta pada Tanah Air senantiasa dapat merawat persatuan dan kesatuan dengan bergerak sesuai dengan kode etik jurnalistik.”

“Bukan semata-mata agar terdengar bombastis. Kita semua harus kembali pada Pancasila yang mengajarkan agar kita saling menghormati dan saling menjaga rasa demi persatuan dan kesatuan negara ini,” ucapnya menambahkan.

Terakhir, Ketua Dewan Pengarah BPIP ini menyatakan bahwa pemimpin yang hebat tercipta dari keadaan yang kurang dan terbatas. Sejarah mencatatat bahwa para pemimpin tumbuh dari kondisi yang kacau dan kurang menguntungkan hingga harus bekerja keras untuk mencapai posisi yang diinginkan.

“Oleh karena itu, hendaklah kita semua dapat keluar dari zona nyaman, agar seluruh manusia Indonesia dapat hidup bernegara dengan rasa hingga benar-benar tercipta manusia dan pemimpin yang berkualitas,” ujarnya.

Acara peresmian Peresmian Patung Bung Karno di Oemah Petroek itu semakin meriah dengan penampilan beberapa tarian traditional dan penyerahan cinderamata berupa foto, serta lukisan kepada Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri.

(Agustina Wulandari )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement