JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan pesantren merupakan benteng kuat untuk menjaga umat. Bahkan, ratusan tahun Indonesia dijajah tetapi mayoritas keislamannya tidak berubah.
“Pesantren juga merupakan, benteng yang kuat dalam menjaga umat. Buktinya apa ratusan tahun dijajah tapi mayoritas keislamannya tidak berubah itu luar biasa,” ungkap Wapres di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (31/8/2023).
Pada kesempatan itu, Wapres mengungkapkan pemimpin bangsa juga lah yang membawa pengaruh perubahan di masyarakat, seperti agama. Dia pun menceritakan seperti negara China, dulu menjadi negara yang banyak muslimnya. Bahkan islam masuk lebih dulu ke China daripada Indonesia.
“Saya ke China, saya lihat dulu China itu banyak muslim, China lebih dulu masuk Islam, ada masjidnya lebih dari 1000 tahun, saya lihat tetapi sekarang tinggal 22 juta saja, dari 1,5 miliar penduduk. Jadi hanya beberapa persen itu,” kata Wapres.
“Tapi kita Alhamdulillah dijajah ratusan tahun karena apa? Karena banyak pesantren di Indonesia. Ini, jadi pesantren ini benteng,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wapres juga mengatakan kalau dulu bangsa Indonesia menghadapi tantangan seperti penjajahan. Namun, sekarang tantangan globalisasi, kemajuan teknologi yang membawa disrupsi bahkan banyak yang meninggalkan agamanya.
“Sekarang juga kita menghadapi tantangan globalisasi, kemajuan teknologi, itu juga di samping membawa kebaikan itu membawa keburukan juga, mendisrupsi namanya itu ya. Banyak disrupsi, banyak kemudian banyak yang meninggalkan agamanya,” ungkap Wapres.
Wapres pun memberikan contoh seperti di Korea Selatan, dulu 99% warganya beragama Buddha. Namun, modernisasi juga pengaruh kemajuan membuat 52% orang Korea Selatan tidak beragama.
“Saya lihat di Korea itu dulu 99% beragama Buddha, sekarang tinggal 20%, yang lainnya ada agama lain, yang paling besar adalah sebesar 52% tidak beragama, tidak beragama karena pengaruh modernisasi, pengaruh kemajuan kemajuan,” katanya.
Oleh karena itu, kata Wapres, pesantren inilah yang akan menjaga dari serangan-serangan modernisasi. “Nah ini kalau tidak kita menjaga, lalu tidak Pesantren ini akan menjadi benteng bisa saja akan terjadi perubahan seperti itu. Jadi pesantren harus menjadi benteng yang kuat terhadap serangan-serangan modernisasi yang negatif yang disruptif, yang membuat perubahan pemahaman anak-anak kita.”
(Khafid Mardiyansyah)