Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terancam Hukuman Mati, Pria Jepang Akui Bersalah Bakar Studio Animasi Kyoto yang Tewaskan 36 Orang

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 06 September 2023 |13:15 WIB
Terancam Hukuman Mati, Pria Jepang Akui Bersalah Bakar Studio Animasi Kyoto yang Tewaskan 36 Orang
Seorang pria Jepang mengaku bersalah menyalakan api dan menyebabkana kebaran di studio animasi yang menewaskan 36 orang (Foto: AP)
A
A
A

TOKYO - Seorang pria Jepang mengaku bersalah menyalakan api dan menyebabkan kebakaran di sebuah studio animasi populer yang menewaskan 36 orang.

Kebakaran studio Kyoto Animation pada 18 Juli 2019 adalah salah satu kasus pembunuhan terburuk di Jepang.

Banyak dari mereka yang tewas adalah animator muda yang terjebak di lantai atas, dan 32 orang lainnya terluka.

Meskipun jaksa kemungkinan akan menuntut hukuman mati, namun pengacara Shinji Aoba meminta pembebasan, dengan alasan ketidakmampuan mental.

Motifnya pembakaran itu tidak jelas. Tetapi laporan mengatakan Aoba menuduh Kyoto Animation mencuri karyanya, namun studio tersebut membantahnya.

Aoba, 45, yang hampir meninggal karena luka bakar yang dideritanya sendiri, menghadapi lima dakwaan termasuk pembunuhan, percobaan pembunuhan dan pembakaran.

Dia dituduh membobol studio, menyebarkan bensin di lantai dasar dan membakarnya sebelum dilaporkan berteriak "Matilah".

“Saya merasa tidak punya pilihan lain selain melakukan apa yang saya lakukan,” kata Shinji Aoba, yang hadir di Pengadilan Distrik Kyoto dengan menggunakan kursi roda pada Selasa (5/9/2023), dikutip BBC.

"Saya tidak berpikir begitu banyak orang akan mati dan sekarang saya pikir saya bertindak terlalu jauh,” lanjutnya.

Tim pembela Aoba berpendapat bahwa meskipun dia dinyatakan bersalah, dia harus diberikan pengurangan hukuman karena "kapasitasnya berkurang", dan menambahkan bahwa dia mengalami delusi pada saat penyerangan.

Jaksa mengatakan kepada pengadilan bahwa Aoba secara keliru percaya bahwa Kyoto Animation telah menjiplak novel yang dia ikuti dalam kontes yang diselenggarakan oleh perusahaan tersebut.

Namun mereka mengatakan dia tidak dikendalikan oleh khayalannya dan dapat dianggap bertanggung jawab penuh atas serangan tersebut.

Kyodo News Jepang mengatakan sekitar 500 orang mengantri pada Selasa (5/9/2023) pagi, bersaing untuk mendapatkan beberapa lusin kursi di ruang sidang untuk mengikuti proses persidangan.

Keputusan persidangan diperkiarakan keluar pada Januari mendatang.

Pada 2019, Perdana Menteri (PM) Jepang saat itu Shinzo Abe menggambarkan serangan itu "terlalu mengerikan untuk diungkapkan dengan kata-kata".

Adapun studio tercinta yang juga dikenal sebagai KyoAni, memproduksi film dan novel grafis dan sangat dihormati oleh para penggemar atas kualitas produksinya.

Beberapa karya animasi populernya antara lain K-On! dan The Melancholy Haruhi Suzumiya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement