 
                "Hal yang membedakan kita dari dunia hewan lainnya adalah kenyataan bahwa kita adalah spesies yang berjalan dengan dua kaki dan mengangkat kepala tinggi-tinggi, tentu saja bahasa dan segala macam hal lainnya. Banyak hal juga, tapi ini sangat penting bagi perasaan kita bahwa kita berbeda dari orang lain di dunia hewan. Orang-orang ini melewati batas itu,” lanjutnya.
Film dokumenter ini secara provokatif menggambarkan keluarga Ulas sebagai "mata rantai yang hilang antara manusia dan kera", menyatakan "pentingnya mereka yang tak terhitung bagi kita semua" dan dengan berani menyatakan bahwa mereka "seharusnya tidak ada".
Dalam sebuah penelitian inovatif, para ilmuwan Turki mengusulkan bahwa suatu bentuk "devolusi" mungkin telah terjadi, yang berpotensi membalikkan evolusi yang telah terjadi selama tiga juta tahun. Teori kontroversial ini mendapat kritik dari Prof Humphreys, yang menganggapnya "sangat menghina" dan "tidak bertanggung jawab secara ilmiah" dalam film dokumenter BBC.
Daily Star mengatakan anak-anak yang menjadi pusat penelitian ini ditemukan memiliki otak kecil yang menyusut, suatu kondisi yang biasanya tidak mempengaruhi kemampuan bipedalisme pada manusia lainnya.
Namun, menurut para peneliti di Universitas Liverpool, kerangka anak-anak ini lebih mirip dengan kera dibandingkan manusia.