“Kami mengantisipasi banyak wawasan baru tentang objek terpanas di alam semesta, termasuk bintang yang meledak, lubang hitam dan galaksi yang ditenagai olehnya, serta gugusan galaksi,” tambahnya.
Sementara Xtend, akan membantu XRISM dalam sisi pandang terbesar pada satelit Sinar-X. “Spektrum yang dikumpulkan XRISM akan menjadi yang paling detail yang pernah kami lihat untuk beberapa fenomena yang akan kami amati,” ujar Brian Williams, ilmuwan proyek XRISM NASA di Goddard, dalam sebuah pernyataan.
Misi ini memberi kita wawasan beberapa tempat yang sulit untuk dipahami, seperti struktur internal bintang neutron dan jet partikel berkecepatan dalam mendekati cahaya yang didukung oleh lubang hitam di galaksi aktif.
SLIM akan memakai sistem propulsinya untuk menuju bulan. Pesawat ruang angkasa tersebut akan tiba di orbit bulan sekitar tiga hingga empat bulan setelah peluncuran, dalam mengorbit bulan akan mencapai satu bulan, dan mulai turun serta melakukan pendaratan empat hingga enam bulan.
Jika pendaratan berhasil, misi ini akan mempelajari permukaan bulan dalam waktu yang singkat. Lokasi yang dituju adalah kawah kecil yang disebut Shioli, SLIM akan meneliti komposisi batuan yang akan membantu menemukan asal-usul bulan.