Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sosok Diduga Otak G30SPKI, Biro Rahasia, dan Hukuman Mati

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Minggu, 10 September 2023 |05:10 WIB
Sosok Diduga Otak G30SPKI, Biro Rahasia, dan Hukuman Mati
Sjam Kamaruzzaman diduga sebagai otak perencana G30SPKI. (Ist)
A
A
A

Namun, Sjam merupakan sahabat Aidit. Kepadanya, Aidit bahkan menyerahkan kepemimpinan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI).

Tidak hanya itu, Aidit bahkan dikabarkan menyekolahkan Sjam ke Republik Rakyat China (RRC). Pengiriman Sjam ke RRC untuk mendalami pengetahuannya tentang strategi militer.

Pengalaman Sjam di bidang kemiliteran pada masa Revolusi 1945 saat memimpin Laskar Tani membuatnya dipercaya untuk menjalin hubungan dengan militer.

Sekembalinya ke Tanah Air dari RRC, Sjam dimasukkan ke Komite Militer PKI yang kemudian berganti nama menjadi Biro Chusus (BC). Dalam biro ini, Sjam memiliki kekuasaan yang sangat luas dan besar.

Pembentukan Komite Militer dan BC PKI ini sangat rahasia. Di kalangan anggota PKI dan simpatisan PKI sendiri tidak banyak yang mengetahui keberadaannya. Dalam biro ini, Sjam hanya berhubungan dengan Aidit. Dalam partai komunis dan partai lainnya, keberadaan BC bukan suatu hal yang aneh.

Dalam setiap partai, keberadaan biro ini bisa dipastikan selalu ada dan memainkan peran penting yang menentukan arah partai. Biro Chusus biasanya bertalian erat dengan kinerja intelijen pihak lain, dan harus dipimpin oleh orang yang benar-benar bisa dipercaya serta diandalkan.

Pada biro inilah kunci keberhasilan dari suatu operasi partai dijalankan. Seperti namanya, anggota biro ini tidak bisa diketahui sembarang orang kecuali ketuanya sendiri. Bahkan, Ketua CC PKI DN Aidit tidak mengetahui hirarki dalam BC. Demikian biro ini bekerja sangat rahasia.

Menurut keterangan anggota BC, diketahui BC Pusat berada di Jakarta. Pimpinan biro ini terdiri dari Sjam sebagai ketua, Pono sebagai wakil, Bono sekretaris, Wandi bendahara dan Hamim sebagai pelatih kader BC.

Kelima pimpinan biro itu tidak dikenal sebagai anggota PKI. Meski mereka adalah para kader PKI yang militan, secara organisasi mereka sengaja dipecat dan dijelek-jelekkan sehingga hubungan mereka dengan anggota partai menjadi jauh.

Antara anggota BC pusat, provinsi, dan daerah pun mereka tidak saling mengenal satu dengan yang lain, kecuali para anggota Comite Daerah Besar (CDB). Bahkan istri anggota BC di rumah tidak boleh terlibat dalam PKI.

Sjam memaksa istrinya untuk mengundurkan diri dari aktivitas Barisan Tani Indonesia (BTI) dan tidak boleh melakukan aktivitas revolusioner. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kecurigaan pihak luar dan menjaga kerahasiaan BC.

Dalam sebulan, kelima anggota BC Pusat bertemu. Untuk menjaga keamanan, mereka sengaja tidak memiliki kantor dan bertemu di sembarang tempat sesuai kesepakatan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement