GEMPA bumi mematikan di Maroko merusak salah satu situs bersejarah terpenting di pegunungan High Atlas, sebuah masjid dari tanah dan batu yang dibangun oleh dinasti abad pertengahan yang menaklukkan Afrika Utara dan Spanyol.
Media Maroko memberitakan, sebagian Masjid Tinmel runtuh. Foto-foto yang beredar online, yang tidak dapat segera diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan tembok-tembok yang runtuh, menara yang setengah runtuh, dan tumpukan puing yang besar.
Menanggapi pertanyaan Reuters tentang laporan kerusakan di Tinmel, sumber Kementerian Kebudayaan Maroko mengatakan "kementerian telah memutuskan untuk memulihkannya dan akan membuat anggaran untuk itu", tanpa memberikan rincian.
Masjid abad ke-12 ini dibangun ketika dinasti Almohad mendirikan ibu kota pertamanya di lembah Atlas yang terpencil sebelum merebut Marrakesh, memproklamirkan pemimpinnya sebagai Khalifah, dan bergerak melintasi wilayah tersebut didorong oleh semangat keagamaan.
Badan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNESCO, mengatakan pihaknya telah mendengar adanya "kehancuran yang sangat penting terhadap Masjid Tinmel", yang menurut mereka telah diusulkan untuk dicantumkan sebagai situs Warisan Dunia, namun menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu pengiriman tim untuk menilai kerusakannya.
Setidaknya 2.100 orang tewas setelah gempa berkekuatan M 6,8 melanda Maroko, yang merupakan gempa paling merusak di wilayah tersebut setidaknya sejak 1900. Gempa tersebut terjadi pada Jumat, (9/9/2023) malam, menghancurkan bangunan-bangunan tradisional di High Atlas dan meruntuhkan rumah-rumah dari batu bata dan lumpur di banyak desa.
(Rahman Asmardika)