Namun, makam Sunan Bonang yang di Tuban yang dipercaya asli dan hingga kini ramai diziarahi masyarakat muslim baik dari Jawa maupun luar Pulau Jawa. Makamnya berada di pusat Kota Tuban, tepatnya di belakang kompleks Masjid Agung Tuban, yang berada di Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban Kota.
Di kompleks pemakaman Sunan Bonang di Tuban ini selain terdapat makam beliau, juga terdapat makam umum lainnya. Untuk menghubungkan halaman satu dengan halaman lainnya terdapat sebuah pintu masuk. Pintu pertama dibatasi dengan relief bunga di kiri dan kanannya.
BACA JUGA:
Sementara itu, makam Sunan Bonang yang ketiga dipercaya berada di daerah Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Lokasinya berada di Desa Bonang, sekitar 300 meter dari Pasujudan Sunan Bonang. Lokasi makam berada satu kompleks dengan makam yang dipercaya Putri Campa.
Putri Campa merupakan anak dari Raja Campa yang merupakan ibu dari Raden Rahmat atau Sunan Ampel, atau nenek dari Sunan Bonang. Saat itu berdasarkan kisah di Babad Tanah Jawi, Putri Campa ini menikah dengan Raja Majapahit Dwarawati.
Pemakamannya berada di tengah-tengah permukiman desa, dengan dikelilingi tembok tebal berwarna putih. Konon di situs inilah tempat tinggal Sunan Bonang hingga beliau meninggal dan dimakamkan di sana.
Lokasi makam Sunan Bonang di Lasem ini berbeda dengan dua lokasi sebelumnya yang memiliki cungkup atau tutup makam. Di sini makam Sunan Bonang tak memiliki cungkup, konon beberapa kali usaha membuatkan cungkup selalu gagal oleh hal-hal yang tak masuk akal.
Perihal mengenai kenapa tidak digunakan cungkup sang juru kunci makam menyebut itu bagian dari rahasia. Selain itu sang waliullah ini konon sempat memberikan wasiat. Wasiat yang berisikan keinginan untuk mengikuti Sunan Ampel, agar makamnya tidak dicungkup supaya tidak ada yang mengkultuskan makamnya.
(Nanda Aria)