JAKARTA - Mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendatangi Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada sore hari ini, Jumat (15/9/2023).
"Iya baru ketemu dengan beliau (Presiden Jokowi)," kata Amran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (15/9/2023).
BACA JUGA:
Amran mengaku tidak membicarakan posisi menteri apalagi membahas mengenai reshuffle. Dirinya hanya mengakui telah bertemu dengan Presiden sudah lebih dari satu kali usai dirinya tidak menjabat sebagai Mentan.
"Tidak, tidak (ada tawaran menteri). Jadi memang bukan satu kali saja kalau tidak salah selama saya tidak menjabat sudah lima kali dulu diskusi masalah tebu pabrik gula yang sudah kita sudah operasi di Bombana dan itu pabrik gula modern. Nah itu dulu dibahas, kemudian biofuel, kemudian dulu pernah masalah nikel. Dan diskusi tentang ekonomi bagaimana kondisi riil dibawah. Jadi kalau tidak salah sudah lima kali diskusi tentang usaha," ungkapnya.
BACA JUGA:
Dalam pertemuan tersebut, Amran mengaku membahas mengenai ekonomi Indonesia baik daerah maupun nasional.
"Saya kan jadi pengusaha jadi diskusi masalah tentang ekonomi bagaimana ekonomi Indonesia, bagaimana kondisi ekonomi daerah, tentang bahas ekonomi," kata Amran.
Amran juga membahas mengenai nikel yang menurutnya luar biasa Indonesia memiliki sumber daya tersebut. Bahkan, katanya, 52 persen cadangan nikel dunia berada di Indonesia.
"Kita punya cadangan 50 persen ada di Indonesia untuk seluruh dunia ada 52 persen. Dan 52 persen ini ada Sulawesi. Lalu kalau ini digarap ini luar biasa.
Bayangkan nanti ke depan kalau nikel ini, cobalt itu menjadi baterai yakan jadi bisa menjadi motor listrik, bisa menjadi mobil listrik, sepeda listrik. Bahkan listrik yang kita gunakan bisa tergantikan dari bahan baku nikel ini," kata Amran.
BACA JUGA:
Menurut Amran, Indonesia khususnya di daerah Sulawesi bisa menjadi epicentrum ekonomi baru bukan hanya nasional tapi dunia. Dirinya pun memuji keputusan Presiden Jokowi yang berani melakukan hilirisasi.
"Ini luar biasa dan penting dimanfaatkan, ini Indonesia Timur bisa menjadi epicentrum ekonomi baru bahkan untuk nasional bahkan untuk dunia. Karena adanya sumber daya alam (nikel). Kalau nikel ini kita hilirisasi seperti sekarang program bapak presiden luar biasa berani mengambil keputusan melakukan hilirisasi, value-nya luar biasa," kata Amran.
(Nanda Aria)