Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menlu Joseph Wu Meradang, Tegaskan ke Elon Musk Bahwa Taiwan Tidak untuk Dijual

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 16 September 2023 |16:05 WIB
Menlu Joseph Wu Meradang, Tegaskan ke Elon Musk Bahwa Taiwan Tidak untuk Dijual
Menlu Taiwan tegaskan ke Elon Musk jika Taiwan tidak dijual (Foto: Reuters)
A
A
A

TAIWANTaiwan mengatakan kepada miliarder Elon Musk bahwa pulau itu "tidak untuk dijual" setelah dia mengatakan pulau itu adalah bagian dari China atau Tiongkok.

“Dengarkan, Taiwan bukan bagian dari RRT [Republik Rakyat Tiongkok] & tentu saja tidak untuk dijual!,” kata Menteri Luar Negeri Joseph Wu di X milik Musk, dikutip BBC.

Pada pertemuan puncak bisnis minggu ini, Musk membandingkan Taiwan dengan Hawaii dan menyebutnya sebagai “bagian integral” dari Tiongkok.

Beijing mengklaim Taiwan memiliki pemerintahan sendiri dan ketegangan antara keduanya meningkat selama setahun terakhir.

Baru minggu ini, Tiongkok melakukan latihan udara dan laut di sekitar Taiwan, yang merupakan unjuk kekuatan militer rutin di sekitar pulau tersebut. Taiwan mengatakan telah mendeteksi lebih dari 40 pesawat militer Tiongkok dan sekitar 10 kapal di perairannya.

Ini bukan pertama kalinya Musk, yang memiliki kepentingan bisnis di Tiongkok, membuat marah pemerintah Taiwan dengan komentarnya. Pada Oktober lalu, ia menyarankan agar ketegangan antara Beijing dan Taipei dapat diselesaikan dengan memberi Tiongkok kendali atas Taiwan.

Dia kemudian mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Financial Times bahwa dia yakin kedua pemerintah dapat mencapai kesepakatan yang “cukup sesuai”. Duta Besar Tiongkok untuk Amerika Serikat (AS) memuji Musk, namun rekannya dari Taiwan mengatakan hal serupa dengan Wu – bahwa kebebasan “tidak untuk dijual”.

"Semoga Elon Musk juga dapat meminta PKC [Partai Komunitas Tiongkok] untuk membuka X bagi rakyatnya,” cuit Wu di X, platform mikro-blog milik Musk, X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dilarang di Tiongkok.

Wu sebelumnya mengatakan bahwa latihan militer Tiongkok dimaksudkan untuk mempengaruhi pemilu Taiwan pada Januari lalu.

“RRC [Republik Rakyat Tiongkok] telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka ingin mempengaruhi pemilu nasional Taiwan mendatang. Ya, terserah pada warga negara kita untuk memutuskan, bukan pelaku intimidasi di negara lain,” tulisnya di X.

Pembuat mobil listrik milik Musk, Tesla, memiliki pabrik besar di Shanghai dan dia baru-baru ini mengunjungi negara itu pada Mei lalu. Ia bertemu dengan para pejabat tinggi Tiongkok dan Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan bahwa Tesla bersedia memperluas bisnisnya di negara tersebut.

Kunjungannya menarik banyak perhatian mengingat hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat yang memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun dialog tingkat tinggi telah dimulai kembali, kedua negara masih belum sepakat mengenai sejumlah isu, termasuk Taiwan, yang telah menjadi salah satu titik konflik terbesar di antara mereka. AS telah lama menjadi sekutu utama Taipei.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement