Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sepak Terjang Soebandrio, Kepala BIN Era Soekarno yang Untungkan PKI

Solichan Arif , Jurnalis-Minggu, 17 September 2023 |14:18 WIB
Sepak Terjang Soebandrio, Kepala BIN Era Soekarno yang Untungkan PKI
Soebandrio (Foto: Wikipedia)
A
A
A

JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) pada masa sebelum meletus peristiwa G30S PKI atau 30 September 1965 dikenal dengan nama BPI (Badan Pusat Intelijen). Dr Soebandrio atau Subandrio menjabat Kepala BPI pada era Pemerintahan Soekarno atau Bung Karno. Ia juga merangkap sebagai Wakil Perdana Menteri (Waperdam).

Sebagai kepala BPI atau saat ini Kepala BIN, kebijakan Subandrio dinilai berat sebelah. Produk intelijen Subandrio dinilai lebih banyak menguntungkan PKI (Partai Komunis Indonesia).

Hal itu yang membuat Subandrio selalu dicap sebagai kader PKI. Meski sebelumnya, ia pernah mengutarakan sebagai kader PSI (Partai Sosialis Indonesia), cap PKI pada dirinya melekat lebih kuat.

Produk intelijen Subandrio yang menghebohkan jelang G30S PKI adalah terkait penemuan dokumen Gilchrist. Yakni, dokumen yang lebih banyak menguntungkan PKI dan sekaligus memojokkan Angkatan Darat.

“Penemuan yang ia (Subandrio) lontarkan sebagai dokumen Gilchrist adalah salah satu bukti permainan intelijennya, tapi sekaligus ia juga jadi obyek perang intelijen global, untuk mendukung sasaran-sasaran politisnya mendiskreditkan pimpinan Angkatan Darat,” demikian dikutip dari buku Jenderal Yoga Loyalis di Balik Layar (2018).

Subandrio lahir di Kepanjen, Malang Jawa Timur 15 September 1914. Karir pendidikannya dimulai dari Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta yang berhasil ia selesaikan dengan baik.

Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), Subandrio pernah terlibat dalam pasukan anti pendudukan Jepang. Pada masa awal kemerdekaan ia pernah menjabat sebagai sekretaris kementerian informasi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement