Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta Ratusan Massa Pemuda Pancasila Kepung Kantor Satpol PP Gegara Rebutan Parkir

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Selasa, 19 September 2023 |06:00 WIB
5 Fakta Ratusan Massa Pemuda Pancasila Kepung Kantor Satpol PP Gegara Rebutan Parkir
Massa PP kepung kantor Satpol PP Tangsel (Foto: MPI)
A
A
A

 

JAKARTA - Ratusan massa Ormas Pemuda Pancasila (PP) berkumpul di halaman kantor Satpol PP, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin 18 September 2023.

Massa PP mengepung kantor Satpol PP dengan berkonvoi mengendarai motor hingga mobil bercorak khas loreng.

Okezone mengulas 5 fakta massa PP mengepung kantor Satpol PP di Tangsel. Berikut ulasannya:

1. Kehadiran Ratusan Massa PP Dipicu Urusan Parkir

Pantauan Okezone di lokasi, kehadiran ratusan massa Ormas itu dipicu urusan perparkiran di area Rumah Sakit Umum (RSU) Jalan Padjajaran, Pamulang.

2. Massa PP Tolak Pengambilalihan Lahan Parkir oleh Pemenang Tender

Mereka bersikeras menolak pengambilalihan parkir oleh perusahaan pemenang tender.

Nampak massa Ormas beberapa kali meneriakkan yel-yel teriakan di depan kantor Satpol PP. Sementara, beberapa petugas Satpol PP hanya bisa bersiaga di pintu masuk sambil menunggu kedatangan aparat kepolisian.

Dari jadwal yang diterima, mediasi soal perparkiran itu digelar hari ini di kantor Satpol PP. Para pihak turut dilibatkan seperti RSU, Dinas Perhubungan, Dinas Penanaman Modal, Dinas Kesehatan, hingga perusahaan pemenang tender parkir PT BCI.

3. Polisi Bawa Mobil Tahanan saat Amankan Demo Satpol PP

Tak beberapa lama, petugas kepolisian tiba di lokasi. Sejumlah personil datang membawa unit mobil pengendali massa. Bahkan nampak pula dikerahkan seunit mobil bus tahanan dari Mapolres Tangsel.

"Ini kegiatan insidentil aja. Nggak ada, nggak ada pemberitahuan (pengerahan massa)," terang Kabag Ops Polres Tangsel, AKP Yulianto Timang, di lokasi.

Timang mengatakan, pihaknya mendapat informasi intelijen soal adanya pengerahan massa dalam mediasi di lokasi. Padahal dalam pemberitahuan yang diterima, mediasi itu harusnya hanya dihadiri perwakilan pihak terkait.

"Iya baru tahu berdasarkan laporan dari anggota intelijen, kita datang. Kalau rapatmya kita tahu ada di sini, cuman kan ada pengerahan massa dari Ormas itu, karena banyak kesini, untuk mengeliminir ancaman kita datang ke sini," jelasnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement