2. Banyaknya investor asing yang menanam modal
Banyak sekali alasan yang membuat para investor asing ini tertarik dengan Jerman, beberapa di antaranya adalah tenaga kerja yang berkualitas, industri transportasi, dan lingkungan politik dan hukum yang stabil.
Dikutip dari Fastener EurAsia, Jerman sangat terintegrasi ke dalam perekonomian dunia. Investasi langsung Jerman di luar negeri meningkat lima kali lipat sejak tahun 1990, melebihi 1 triliun euro (Rp16 kuadriliun).
Investor asing menanamkan modal rata-rata sebesar EUR700 miliar atau setara dengan Rp1,5 kuadriliun di Jerman. Perekonomian Jerman yang kuat menciptakan lapangan kerja dan menjamin lapangan kerja.
3. Perusahaan-perusahaan menengah berkinerja tinggi
Perusahaan menengah merupakan jantung perekonomian Jerman. Dengan kata lain, perusahaan dengan omset tahunan kurang dari 50 juta euro dan kurang dari 500 karyawan.
Dilansir dari Roedl, sektor ekonomi di Jerman mencakup 99,6 persen perusahaan-perusahaan menengah. Lebih dari 1.000 dari perusahaan tersebut memimpin pasar internasional meskipun tidak terlalu dikenal publik.
Perusahaan Jerman berkonsentrasi pada sejumlah kecil produk dan menargetkan pasar global untuk mengimbangi hal ini. Mereka akan menciptakan keunggulan dalam satu produk, lalu mengekspor produk tersebut ke seluruh dunia dan akhirnya menghasilkan pendapatan yang cukup besar.
4. Reformasi ketenagakerjaan
Salah satu rahasia di balik keunggulan ekonomi Jerman saat ini adalah relatif rendahnya jumlah jam kerja yang dihabiskan di tempat kerja. Jerman memulai program reformasi pasar tenaga kerja mendasar pada tahun 2003, yang dipicu oleh kenaikan upah pasca-unifikasi yang berlebihan.