Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sejarah Ditemukannya Minyak Bumi di Arab Saudi

Salsabila Fitirah Puteri , Jurnalis-Kamis, 21 September 2023 |15:02 WIB
Sejarah Ditemukannya Minyak Bumi di Arab Saudi
Foto: Reuters.
A
A
A

RIYADH - Arab Saudi diakui di seluruh dunia sebagai pemain kunci dalam industri minyak. Gelar sebagai Kerajaan penghasil minyak telah dipegang Arab Saudi sejak beberapa dekade lalu.

Dilansir dari saudigazette.com, kisah eksplorasi ini berawal dari perjanjian konsesi yang ditandatangani pada 29 Mei 1933 antara Raja Abdulaziz bin Abdulrahman dan Perusahaan Minyak California, Standard (SOCAL).

Penandatanganan perjanjian ini terjadi setelah penemuan minyak di Bahrain, negara tetangga Arab Saudi, yang menimbulkan harapan akan adanya cadangan minyak di Arab Saudi. Setelah penandatanganan perjanjian, sejumlah ahli geologi Amerika datang ke Kerajaan Arab Saudi pada 23 September 1933 dan menuju desa pesisir Al-Jubail, yang berjarak sekira 105 kilometer sebelah utara Dammam.

Perjanjian ini mencerminkan keteguhan tekad Raja Abdulaziz sebagai pemersatu Kerajaan Arab Saudi dan ketekunannya dalam mencapai kesuksesan. Ketika tiba di Arab Saudi, para ahli geologi Amerika juga melihat Jabal Al-Barri, yang terletak sekira 11 kilometer di selatan Al-Jubail. Namun, selama hampir dua tahun, upaya pengeboran di perbukitan Jabal Al-Dhahran selatan tidak menghasilkan apapun.

Pada 30 April 1935, keputusan diambil untuk memulai pengeboran Sumur Dammam No.1. Setelah tujuh bulan penuh ketidakpastian dan keputusasaan, akhirnya sumur ini menghasilkan semburan gas dan minyak yang kuat ketika kedalaman pengeboran mencapai sekira 700 meter.

Namun, kegagalan peralatan memaksa kru pengeboran untuk menghentikan aliran sumur dan menutupnya dengan semen. Selain itu, Sumur Dammam Nomor 2 juga memberikan hasil yang lebih baik selama proses pengeboran.

Ketika Sumur Dammam No.1 diuji pada Juni 1936, hasilnya menunjukkan aliran minyak sebanyak 335 barel per hari. Namun, setelah menjalani perlakuan asam, produksi minyak dari sumur tersebut meningkat menjadi 3.840 barel per hari. Hal ini mendorong keputusan untuk melanjutkan pengeboran Sumur Dammam 3, 4, 5, dan 6 tanpa menunggu konfirmasi bahwa produksinya akan mencukupi secara komersial atau mengetahui ukuran lapangan minyak yang ditemukan. Pada Juli, diputuskan untuk mempersiapkan Sumur Dammam No. 7 sebagai sumur uji mendalam.

Peningkatan kegiatan pengeboran ini mengakibatkan peningkatan beban kerja yang memerlukan lebih banyak tenaga kerja, peralatan, dan material. Tempat kerja pun tidak mampu mengakomodasi lonjakan jumlah pekerja. Pada akhir 1936, jumlah pekerja Saudi mencapai 1.076 orang, ditambah dengan 62 pekerja non-Saudi.

Meskipun semuanya tampak berjalan normal, terjadi kejadian tak terduga di mana Sumur Dammam No. 1 mengalami kerusakan setelah mencapai kedalaman lebih dari 975 meter. Sementara itu, Sumur Dammam No. 2 ditemukan menghasilkan lebih banyak air daripada minyak, dengan rasio produksi air yang mencapai 8 hingga 9 kali lipat dari volume minyaknya. Produksi Sumur Dammam No. 3 juga tidak memadai, hanya menghasilkan sekitar 100 barel minyak berat per hari, dengan 15% dari produksinya terdiri dari air.

Pada minggu pertama Maret 1938, ada harapan baru ketika Sumur No. 7 mencapai kedalaman 1.440 meter dan mulai memproduksi 1.585 barel minyak pada tanggal 4 Maret. Produksi ini terus meningkat menjadi 3.590 barel pada 7 Maret, kemudian turun menjadi 2.130 barel sembilan hari kemudian. Namun, output minyak kembali meningkat menjadi 3.732 barel dalam lima hari, dan pada hari berikutnya, mencapai 3.810 barel.

Sumur 2 dan 4 juga mencapai lapisan geologi Arab yang menjanjikan, memberikan harapan baru yang menggembirakan bagi seluruh tim kerja di Dammam. Ketika pipa minyak yang menghubungkan Ladang Dammam dengan Pelabuhan Ras Tannurah sepanjang 69 kilometer selesai dibangun, sebuah kapal tanker minyak sudah menunggu untuk mengangkut pengiriman minyak pertama Saudi. Raja Abdulaziz sendiri hadir untuk mengaktifkan katup pengisian kapal tanker. Akhirnya, pada 1 Mei 1939 menjadi hari yang bersejarah dimana dimulai permulaan ekspor minyak di Arab Saudi.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement