Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Propaganda PKI Rebut Hati Masyarakat, Pasang Logo Palu Arit Besar-Besar agar Mudah Dicoblos

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Kamis, 21 September 2023 |06:46 WIB
Propaganda PKI Rebut Hati Masyarakat, Pasang Logo Palu Arit Besar-Besar agar Mudah Dicoblos
Penampakan masyarakat yang menolak keberadaan PKI. (Foto: Dok Ist)
A
A
A

JELANG Pemilu 1955, sempat terjadi ketegangan antara pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI) DN Aidit dengan pimpinan Partai Masyumi Hasan Aidid di Malang.

Kala itu, PKI memang jadi primadona di Malang. Bahkan ratusan ribu simpatisan menghadiri pertemuan massal di Malang.

Sejarawan Malang Faishal Hilmy Maulida mengungkapkan, momen bersejarah melonjaknya PKI di Malang pada 1955. Kurang lebih 200 ribu orang hadir dalam acara itu, termasu anggota PKI komunis Australia

BACA JUGA:

Tokoh PKI Madiun Baca Novel Romeo dan Juliet Sebelum Ditembak Mati 

Nah, ketegangan antara PKI DN Aidit dengan Partai Masyumi Hasan Aidid terjadi di momentum ini. Kericuhan terjadi saat rombongan Hasan Aidid dari Masyumi Surabaya, bertemu rombongan DN Aidit dan beradu makian.

“Ini kejadian yang menarik dan kejadian besar saat itu, karena memang suasananya menjelang pungutan suara tahun 1955," tutur dosen Sejarah di Binus University Malang.

Saat itu media memberitakan kronologi penyebab yang berbeda. Media yang terafiliasi PKI menyebut Hasan Aidid yang menjadi penyebabnya lantaran sengaja datang merusak rapat akbar PKI di Malang. Namun, versi lain menyebutkan adanya provokasi yang dilakukan pimpinan PKI saat rapat akbar di Malang.

 BACA JUGA:

Menurut Faishal, pemimpin PKI memilih menyiasati langsung turun ke masyarakat menjelang Pemilu 1955. Hal ini membuat masyarakat merasa simpati dan mudah untuk direbut hatinya.

"Para pemimpin mereka mau turun langsung ke wilayah terutama menjelang pemilihan. Berikutnya tanggal 29 Oktober pemilihan DPRD di Jawa timur jadi Pimpinan partai turun langsung, Aidit ke Lumajang, Lukman ke Surabaya dan lain - lain. Aidit memberikan rapat akbar di Lumajang, Lukman ke Surabaya dan sebagainya," terangnya.

Suguhan karnaval dan pertunjukan seni membuat warga di Malang juga turut tertarik untuk mendukungnya. Selebaran-selebaran dengan logo PKI juga menjadi propaganda PKI di setiap daerah.

"Di setiap acara ada hiburan-hiburan, karnaval-karnaval agar menarik orang mencoblos partai ini. Kemudian mereka juga sangat aktif dalam menyebarkan selebaran-selebaran yang di setiap selebaran, selalu menonjolkan logo partai yang lebih besar daripada narasinya termasuk membuat karnaval-karnaval," paparnya.

Setiap karnaval PKI yang ditonjolkan adalah simbol-simbol palu arit, karena masyarakat masih umumnya masih buta huruf latin, jadi orang yang tahu logonya ini familiar dilihat mata ya pasti akan dicoblos.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement