NIAS SELATAN - Warga di Pulau Simuk, Kecamatan Simuk, Kabupaten Nias Selatan, mengalami krisis pangan (sembako). Kapal cargo pengangkut logistik bahan pangan ke Pulau Simuk tidak dapat berlayar akibat cuaca buruk (badai) selama 3 minggu terakhir ini.
Selama tiga minggu terakhir, ketersediaan sembako masyarakat di sana telah habis. Sebagai makanan pengganti, mereka hanya mengandalkan sagu, pisang, dan ubi selama 2 hari terakhir.
BACA JUGA:
Diperkirakan, ketersediaan makanan pengganti sembako yang mereka andalkan itu hari ini akan kehabisan. Dikhawatirkan jumlah penduduk kurang lebih 500 kepala keluarga atau sekitar 1.500 jiwa itu akan mengalami kelaparan.
Peristiwa krisis pangan yang terjadi di Pulau Simuk ini dibenarkan oleh Camat Simuk Gentelmen Bago, ia mengatakan masyarakat Simuk terancam kelaparan akibat kelangkaan bahan pangan sembako di wilayahnya.
BACA JUGA:
"Saat ini masyarakat yang ada di Kecamatan Simuk terancam kelaparan disebabkan ketersediaan sembako habis. Kapal cargo baik yang dari Pulau Tello dan Teluk Dalam tidak bisa berlayar menuju Simuk akibat badai," ucap Gentelmen Bago saat dikonfirmasi MNC Portal, Kamis (21/9/2023).
Lanjut Camat Simuk, dirinya telah menyampaikan ke Pimpinan Pemerintah Daerah Nias Selatan untuk mengambil langkah atas kondisi yang terjadi. Namun, tidak membuahkan hasil.