Menurut laporan surat kabar Dagens Nyheter, sejauh ini pada bulan ini, 12 orang telah terbunuh dalam kekerasan geng. Ini menjadi jumlah tertinggi sejak Desember 2019.
Media Swedia menghubungkan peningkatan jumlah pengungsi baru-baru ini dengan konflik yang melibatkan geng yang dikenal sebagai jaringan Foxtrot, yang diguncang oleh pertikaian dan terpecah menjadi dua faksi yang bersaing.
Kristersson mengatakan Swedia belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya dan “tidak ada negara lain di Eropa” yang mengalami situasi seperti ini.
Dia menekankan bahwa anak-anak dan orang-orang yang tidak bersalah semakin banyak yang terjebak dalam kekerasan di seluruh negeri.
Sementara itu, ledakan yang terjhadi semalam di Fullero, sekitar 80km (50 mil) utara Stockholm, dilaporkan menewaskan seorang wanita yang diduga tetangga seseorang yang memiliki koneksi ke kejahatan terorganisir.
PM mengatakan wanita itu tertidur pada malam yang biasa-biasa saja tetapi tidak pernah bangun.
Lembaga penyiaran publik SVT mengatakan beberapa jam sebelumnya, seorang pria berusia 20-an tewas dalam penembakan di Jordbro, tepat di selatan ibu kota.