“Kita sekarang memiliki teknologi dan kemampuan untuk menjawab pertanyaan apakah kita sendirian di alam semesta,” lanjutnya.
Teleskop kini dapat menganalisis atmosfer planet-planet yang mengorbit bintang-bintang jauh untuk mencari tanda-tanda bahan kimia yang, setidaknya di Bumi, hanya dapat diproduksi oleh organisme hidup.
Kilatan pertama dari penemuan semacam itu terjadi awal bulan ini dengan kemungkinan tanda adanya gas yang dihasilkan oleh organisme laut sederhana di Bumi di atmosfer sebuah planet bernama K2-18b, yang berjarak 120 tahun cahaya.
Planet ini berada dalam apa yang oleh para astronom disebut sebagai '’zona Goldilocks’. Yakni jarak yang tepat dari bintangnya agar suhu permukaannya tidak terlalu panas atau terlalu dingin, namun tepat agar terdapat air dalam bentuk cair, yang sangat penting untuk menunjang kehidupan.
Tim berharap untuk mengetahui dalam waktu satu tahun apakah petunjuk menggiurkan yang mereka peroleh sudah terkonfirmasi atau sudah hilang.
Prof Nikku Madhusudhan, dari Institut Astronomi di Universitas Cambridge, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan jika petunjuk tersebut benar, maka hal ini akan secara radikal mengubah cara berpikir kita tentang pencarian kehidupan.
“Jika kita menemukan tanda-tanda kehidupan di planet pertama yang kita pelajari, hal ini akan meningkatkan kemungkinan bahwa kehidupan adalah hal biasa di alam semesta,” ujarnya.