Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Berkati Pasangan Sesama Jenis Walau Pernikahan Tak Diakui

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 03 Oktober 2023 |18:05 WIB
Paus Fransiskus Sarankan Gereja Katolik Berkati Pasangan Sesama Jenis Walau Pernikahan Tak Diakui
Paus Fransiskus sarankan Gereja Katolik berkati pasangan sesama jenis (Foto: PA Archive)
A
A
A

VATIKAN - Paus Fransiskus telah menyatakan bahwa dia akan terbuka jika Gereja Katolik memberkati pasangan sesama jenis.

Menanggapi sekelompok kardinal yang meminta kejelasan mengenai masalah ini, Paus mengatakan setiap permintaan pemberkatan harus diperlakukan dengan “amal pastoral”.

“Kita tidak bisa menjadi hakim yang hanya mengingkari, menolak, dan mengecualikan,” ujarnya, dikutip BBC.

Namun, dia menambahkan bahwa Gereja masih menganggap hubungan sesama jenis “secara obyektif berdosa” dan tidak akan mengakui pernikahan sesama jenis.

Permintaan tersebut adalah salah satu dari sejumlah permintaan yang dikirimkan kepada Paus menjelang pertemuan global selama berminggu-minggu untuk membahas masa depan Gereja yang akan diadakan di Vatikan pada Rabu (4/10/2023).

Dalam Gereja Katolik, pemberkatan adalah doa atau permohonan, biasanya disampaikan oleh seorang pendeta, meminta agar Tuhan memandang baik orang atau orang yang diberkati.

Para uskup di sejumlah negara, termasuk Belgia dan Jerman, telah mulai mengizinkan para imam untuk memberkati pasangan sesama jenis. Namun posisi otoritas Gereja masih belum jelas.

Pada 2021, menyusul permintaan klarifikasi serupa, kantor doktrin Vatikan memutuskan untuk tidak mengizinkan praktik tersebut.

Menanggapi permintaan terbaru tersebut, Paus mengatakan bahwa Gereja memahami pernikahan sebagai persatuan yang eksklusif, stabil, dan tidak dapat dipisahkan antara seorang pria dan seorang wanita dan harus menghindari segala jenis ritus atau sakramental yang mungkin bertentangan dengan keyakinan ini.

Namun ia menambahkan bahwa ketika suatu berkah diminta, itu merupakan ekspresi permohonan pertolongan kepada Tuhan, permohonan untuk hidup lebih baik.

“Kehati-hatian pastoral harus cukup membedakan apakah ada bentuk pemberkatan, yang diminta oleh satu orang atau lebih, yang tidak menyampaikan konsep pernikahan yang salah,” katanya.

Paus tampaknya menyarankan agar permintaan pemberkatan harus dipertimbangkan berdasarkan kasus per kasus.

Dia mengatakan bahwa keputusan yang mungkin merupakan bagian dari kehati-hatian pastoral dalam keadaan tertentu tidak harus menjadi norma.

“Hukum kanon tidak seharusnya dan tidak bisa mencakup semuanya,” katanya.

Dia menambahkan bahwa Gereja harus selalu mendekati hubungannya dengan orang-orang bersama kebaikan, kesabaran, pengertian, kelembutan, dan dorongan.

Pada Februari lalu, pemungutan suara para tokoh senior di Gereja Inggris mendukung proposal yang mengizinkan doa pemberkatan bagi pasangan sesama jenis.

Langkah ini berarti pasangan sesama jenis dapat pergi ke gereja Anglikan setelah upacara pernikahan resmi untuk mendapatkan layanan termasuk doa pengabdian, ucapan syukur, dan berkat Tuhan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement