JAKARTA – Sejarah mencatat Indonesia pernah terjadi sebuah peristiwa kelam Gerakan 30 September atau G30S PKI yang merenggut nyawa 6 jenderal dan seorang perwira TNI AD.
Gerakan ini dilakukan ketika enam perwira tinggi dan satu perwira TNI Angkatan Darat diculik, lalu dibunuh karena dituding ingin menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno. Gerakan tersebut dipimpin langsung oleh DN Aidit yang saat itu merupakan ketua dari Partai Komunis Indonesia (PKI).
Akun Instagram Arsip Nasional Republik Indonesia mengunggah salinan pidato Presiden Soekarno pada Hari Ulang Tahun ABRI tahun 1966 di Parkir Timur Senayan, Jakarta.
Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) merupakan nama peristiwa yang disebut pada masa orde baru. Nama peristiwa mirip dengan Gestapo, polisi rahasia Nazi yang terkenal kekejamannya.
Sedangkan pelaku penculikan peristiwa menyebutnya dengan G30S (Gerakan 30 September), dikarenakan terjadi pada tanggal tersebut.
Namun, bagi Bung Karno peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 1 Oktober 1965 dini hari. Dalam pemikirannya disebut dengan Gestok (Gerakan Satu Oktober).
Dalam pidatonya, Presiden Soekarno menyatakan dengan lantang peristiwa Gestok adalah sebuah pengkhianatan terhadap revolusi dan negara Republik Indonesia.
"Oleh karena sebagai saudara-saudara ketahui, pada tanggal 1 Oktober, 4 hari sebelum 5 Oktober tahun jang lalu itu, kita mendapat halangan besar jang bernama Gestok," ujar Bung Karno dikutip dalam Salinan pidatonya.
"Sekarang kita saudara-saudara, telah mengatasi Gestok itu. Dan sekarang kita bisa mengadakan Hari Angkatan Bersenjata dengan tjara jang ... sekali sebagai jang saudara-saudara saksikan pada saat sekarang ini,"lanjut Soekarno.