Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Satu WNA China Tewas Akibat Ledakan di Pabrik Smelter Nikel, Ini Kronologinya

Dzulfikar Ash , Jurnalis-Jum'at, 13 Oktober 2023 |08:37 WIB
Satu WNA China Tewas Akibat Ledakan di Pabrik Smelter Nikel, Ini Kronologinya
WNA China Tewas Akibat Ledakan Pabrik Smelter/Foto: MNC Media
A
A
A

 

KUKAR - Seorang pekerja asal China tewas dalam ledakan dan kebakaran di pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri (KFI) atau Smeltel Nikel, Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Akibat Ledakan itu menyebabkan pabrik terbakar hebat dan melukai pekerja lain. Salah satu WNA asal China tewas dalam kejadian itu.

Korban tewas bernama Ji Ler (49). Sedangkan korban luka adalah Cui Weiqiang (40). Kedua korban merupakan tenaga kerja asing (TKA) di pabrik tersebut.

Owner Representative PT KFI M.Ardhi Soemargo mengatakan, Kebakaran terjadi saat pabrik sedang dalam masa uji coba mesin dan peralatan.

“Kebakaran berasal dari tempat persiapan bubuk batubara yang berlokasi di samping pabrik utama. Api kemudian menjalar ke lantai bawah dan atas,” kata Ardhi dikutip, Jumat (13/10/2023).

Ardhi menjelaskan, Cui Weiqiang mencoba memadamkan api dengan mencoloknya menggunakan besi. Namun, hal itu malah memicu ledakan yang mengenai dirinya dan Ji Ler. “Kedua korban langsung dibawa ke rumah sakit AWS Samarinda,” ucap Ardhi.

Penyebab ledakan kata dia masih dalam investigasi oleh pihak kepolisian. Di lokasi kejadian pun sudah diberikan police line sekitar pukul 20.00 Wita.

“Kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengetahui penyebab pasti ledakan ini. Kami juga akan menghitung kerugian yang ditimbulkan akibat insiden ini,” tutup Ardhi.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Kukar Iptu Slamet Rijadi mengatakan, api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 18.30 Wita oleh petugas pemadam kebakaran Sanga-sanga.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement